Masohi,MollucasTimes.Com-Kejaksaan Negeri Maluku Tengah diminta segera melakukan pengusutan terhadap penggunaan dana pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri 6 Tehoru Satu Atap (satap) di Negeri Moso Kecamatan Tehoru yang mencapai 2,1 miliar di lakukan oleh Kepsek SD Negeri Moso Dahlan Tehuayo,S.Pd.
Hal ini diungkapkan salah satu tokoh masyarakat Negeri Moso yang tidak ingin diketahui namanya, Rabu 26/04/2017 di Masohi.
Menurut Ridwan pembangunan USB SMPN 6 Satap dibangun bulan Juni 2016 lalu menggunakan dana APBN tahun 2016 mencapai 2,1 Miliar.
“Pembangunan tersebut harus selesai pada Desember 2016 untuk digunakan pada Januari 2017.Namun hingga kini belum terselesaikan padahal dana sudah cair 100% oleh Kepsek SDN Moso Dahlan Tehuayo,S.Pd bersama bendahara,” jelasnya kesal.
Dirincikannya pembangunan USB SMPN 6 Satap meliputi 6 RKB, 1 unit ruang Laboratorium, 1 unit ruang perpustakaan, 1 unit ruang kantor, 1 unit ruang guru, 1 unit ruang tata usaha, lapangan Volly dan juga pembangunan pagar keliling lingkungan sekolah.
“Hal ini juga diakibatkan karena Tehuayo belum membayar upah 13 tenaga kerja yang mencapai 33 juta lebih sehingga tenaga kerja tersebut hengkang meninggalkan pekerjaan tersebut,” imbuhnya.
Ridwan dan masyarakat Negeri Moso mengharapkan pihak Kejari Maluku Tengah untuk mengusut dugaan markup dana 2,1 miliar dari dana APBN tahun 2016 tersebut.
Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Tehoru, Syamsul Hayoto S.Pd membenarkan hal tersebuut.
“Saya mendapat laporan langsung dari salah satu tukang bangunan bahwa mereka belum dibayar karena itu mereka menghentikan pekerjaan pembangunan,” cetusnya.
Karena itu, dirinya meminta agar Tehuayo berbicara secara jujur terkait dengan pembangunan USB SMPN 6 Satap.
“Kejujuran ini guna menghindari yang bersangkutan terjerat hukum,” pungkasnya.(MT-RA)
