Jokowi Terima Gelar Adat Sebagai Upulatu Da Ntul Padeyo Routhnya Hnulho Dalam Mubes Latupati Maluku

by -79 Views

Ambon,Mollucastimes.Com-Penobatan Presiden Joko Widodo  sebagai Bapak Pemimpin Besar yang peduli terhadap kesejateraan hidup masyarakat adat di Maluku melalui  gelar adat Upu Kalatia Kenalea Da Ntul Padeyo  dilakukan dalam rangkaian Musyawarah Besar III Latupati Se-Maluku di Christian Center, Jumat 24/02/17.

Pemberian gelar adat ini sesuai dengan Surat Keputusa (SK) 01/Mubes Latupati/MLM/24/2017/tentang pemberian gelar adat  Maluku, sebagai penghormatan kepada junjungan upulatu tertinggi masyarakat Maluku. Joko Widodopun akhirnya dikenakan  jubah kebesaran, topi Latupati, kain salele dan tongkat komando oleh Ketua Majelis Latupati Maluku, Bonifaxius Silooy.

Pemberian gelar kehormatan adat tertinggi Maluku kepada Joko Widodo merupakan wujud dukungan para Latupati Se-Maluku karena  memiliki andil besar dalam membantu Pemerintah Provinsi Maluku mewujudkan perdamaian dan kesajateraan masyarakat Maluku. Hal ini  tercermin dalam kebersamaan kehidupan persaudaraan di Maluku sebagai Laboratorium Perdamaian Dunia.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, membuka pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) III Latupati Se Maluku, kehidupan kerukunan umat beragama di Maluku sudah seharusnya menjadi contoh bagi daerah lain dalam memaknai sebuah perbedaan namun tetap menjaga dan menciptakan lingkungan yang aman dan damai.

“Maluku sebagain Laboratorium Perdamaian Dunia hendak terus dijaga. Maluku yang dulunya dikenal sebagai daerah konflik kini menjadi sebuah baromter perdamaian di Indonesia. Hal ini hendaknya menjadi sebuah contoh bagi semua daerah yang ada di Indonesia,” ucap Jokowi.

Dikatakan dirinya memberikan apresiasi  tinggi kepada masyarakat adat di Maluku yang selalu mendukung Pemerintah Indonesia maupun Pemrintah Maluku dalam menjaga kestabilan, kehidupan yang aman dan rukun di kalangan umat beragama di Maluku.

“Slogan persaudaraan kerukunan masyarakat Maluku, potong di kuku rasa di jantung dan sagu salempeng dibagi dua adalah sebuah slogan persaudaraan yang memiliki makna pemersatu bagi kehidupan masyarakat di Maluku”.

Diakhir sambutannya, Joko Widodo mengatakan, akan terus memberikan perhatian terhadap berbagai program pemberdayaan masyarakat di Maluku terutama masyarakat pesisir melalui bantuan untuk sektor perikanan dan juga pertanian. (MT-10)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *