Werinusa : Pilkada Damai Wujud Persaudaraan Orang Basudara Di Maluku

by -92 Views

Ambon,Mollucastimes- Perhelatan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan serentak di 5 Kabupaten/Kota di Maluku pada tanggal 15 Februari 2017, mendapat perhatian dari berbagai pihak. Himbauan dari berbagai tokoh-tokoh agama untuk tidak habis- habisnya menyerukan kedamaian Maluku lewat Pilkada 2017.

Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pdt. Drs. A.J.S. Werinussa,.M.Si, saat di temui Mollucastimes di ruangan kerjanya, Minggu (22/01/2017) menjelaskan bagaimana Gereja Orang Basudara diletakan dalam perspektif Teologi dan Eklesiologi, yang akan menjadi satu produk GPM secara institusi menjaga kedamaian dilingkungan Masyarakat sebagai sebuah keharusan dalam mendukung jalannya Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017 di Maluku

“Ini adalah gagasan GPM secara utuh untuk menjadi gereja yang memiliki identitas, dan memiliki karakter serta berciri khas dalam menyelengarakan jalannya Pemilihan Kepala Daerah di Kota Ambon maupun di Kabupaten- kabupaten lainnya. Sebagai umat yang menjunjung nilai-nilai cinta kasih dan kedamaian bagi semua manusia, umat kristiani di Maluku hendaknya mampu bergandengan tangan dengan semua basudara yang bukan nasrani untuk sama- sama wujudkan suksesnya Pilkada di Maluku tanpa harus ada kekerasan dan keterpaksaan di kalangan masyarakat,” ucap Werinusaa

Werinusa menambakan selaku Gereja orang basudara (bersaudara) sebetulnya merupakan hasil refleksi pengalaman bergereja di Maluku, terutama Gereja Protestan Maluku dalam bersentuhan dengan umat beragama lain.

” Setelah pengalaman konflik, kami merasa bahwa kami harus mengangkat ke permukaan nilai-nilai persaudaraan yang selama ini terkemas dalam adat dan budaya kita sebagai orang Maluku, misalnya ada pela gandong. Untuk itulah sebagai orang basudara di Maluku marilah kita hindari berbagai kepentingan- kepentingan yang ingin memecah belah kehidupan orang basudara. Sebagai warga negara yang baik marilah kita wujudkan jalannya Pilkada Maluku yang aman dalam bingkai kehidupan Pela gandong antar sesama pemeluk agama yang ada di Maluku,”ungkap Werinusa

Werinusa menambahkan, Gereja Orang Basudara bukan saja membangun persaudaraan dengan orang Maluku tetapi yang paling penting juga suku-suku lain serta orang lain yang ada di Maluku, dan ini menyangkut persoalan kemanusian yang perlu dibangun menjadi warna bergereja.

“Sebagai bagian dari elemen bangsa Indonesia telah ikut bersama membangun Provinsi Maluku yang kita cintai dalam bingkai kehidupan orang basudara. GPM hadir dalam mewujudkan kehidupan demokrasi sebagai sebuah cara untuk membangun peradaban bangsa dan daerah Maluku tanpa adanya kecenderungan agama kehilangan nilai-nilai luhurnya karena ditarik ke dalam wilayah politik atau sebaliknya politik ditarik ke dalam wilayah agama,” tandas Werinusa. (MT-10)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *