Lomba Debat Konstitusi Tingkat SMA Se-Kota Ambon, Ajang Sosialisasi Konstitusi

by -112 Views

                                                                      

                                                                                                                                        

Ambon, Molucastimes.Com-
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Debat Fakultas Hukum Universiatas Pattimura
(Unpatti) Ambon kembali menggelar Lomba Debat Konstitusi Tingkat SMA se-Derajat
se-Kota Ambon. 
Kegiatan yang
berlangsung di Fakultas Hukum Unpatti yang dimulai pada 29-30 November 2016 itu
bertujuan untuk mensosialisasikan konstitusi kepada para siswa di tingkat SMA
serta melatih mahasiswa dalam mengelolah berbagai kegiatan untuk menunjang masa
depannya.
Ketua Panitia
Lomba Debat Konstitusi Tingkat SMA se-derajat se-Kota Ambon DR. Reny H.
Nendissa, S.H, M.H kepada Mollucastimes.Com di Fakultas Hukum Unpatti Rabu
(30/11/2016), menyampaikan, sasaran utama pelaksanaan kegiatan lomba debat
konstitusi tersebut adalah sosialisasi konstitusi. 
Dirinya
mengatakan, cara memahami konstitusi tidak hanya dengan ceramah, tetapi juga
dapat dilakukan dalam bentuk-bentuk yang lain, seperti dalam bentuk lomba debat
konstitusi yang sementara dilakukan, sehingga dari kegiatan tersebut siswa
dapat berpikir kritis untuk mengetahui konstitusi, sehingga setelah itu siswa
dapat mengimplementasikan apa yang telah diketahuinya.
“bagaimana kalau
dia mau mengimplementasikan kalau dia sendiri saja tidak tau. Jadi proses
belajar itu yang dilaksanakan oleh setiap peserta yang mengkritisi
permasalahan-permasalahan dan isu-isu yang berkaitan dengan konstitusi.” ujar Nendissa
Menurutnya,
debat bukan sekedar beradu argumentasi, tetapi ketika berdebat itu juga
merupakan bagian dari publik speaking yang dapat melatih kemampuan dan
keberanian siswa untuk dapat berbicara secara baik didepan umum.  

Nendissa
mengatakan, Lomba debat itu merupakan tahap ketiga yang digelar oleh UKM debat
Fakultas Hukum Unpatti, dan untuk tahun 2016 peserta dibatasi karena telah
dilakukan dua kali didalam tahun 2016 yaitu pada bulan Januari dan bulan
November ini, dengan pertimbangan kesiapan peserta dan waktu yang diperlukan
untuk mempersiapkan siswa dalam mengikuti lomba, sehingga dibatasi hanya 24
peserta yang diundang dan dibatasi hanya untuk 16 peserta pendaftar pertama.
“Ada beberapa
SMA yang turut berpartisipasi dalam perlombaan tersebut, antara lain, SMA
Negeri 1 Ambon, SMA Negeri 3 Ambon, SMA Negeri 5 Ambon, SMA Negeri 10 Ambon,
SMA Negeri 7 Ambon, SMA Kristen Paso, SMA Kristen YPKPM, SMA Negeri 8 Ambon,
MAN 1 Ambon. Kurang lebih ada tiga belas sekolah, tetapi ada 16 tim.” ungkap
Nendissa
Nendisa
berharap, Fakultas Hukum Unpatti dengan cara dan metode yang keratif kiranya
dapat membantu mensosialisasikan konstitusi sebagai bagian dari keahliannya. 
“jadi kami
berharap ini adalah metode atau cara untuk orang memahami konstitusi dan
kedepan akan dibuat dengan berbagai variasi” harapnya
Ada beberapa
topik debat yang diberikan kepada peserta antara lain, dibabak pengisian
panitian menyiapkan empat topik yang berkaitan dengan konstitusi, diantaranya,
Alokasi Dana Desa, Federalisme Untuk Indonesia, Tanah Petuanan Menghambat
Pembangunan, dan Amandemen ke V UUD 1945, kemudian untuk semi final topiknya
berkaitan dengan Full Day School, dan untuk babak final terdapat dua topik
yaitu berkaitan dengan SBNPTN Sebagai Seleksi Tunggal dan Provinsi Kepulauan.
Sementara Stones
Sisinaru, SH, M.Hum dosen Fakultas Hukum Unpatti yang juga merupakan salah satu
juri dalam lomba itu mengatakan, dalam mengikuti kegiatan itu siswa mempunyai
keberanian untuk berdebat tentang hal-hal yang menyangkut dengan konstitusi,
dan hal tersebut perlu diapresiasi, karena ketika siswa mempunyai kemauan dan
keberanian yang tinggi berarti mereka adalah siswa-siswi yang cerdas secara
intelektual maupun emosional. Karena debat bukan hanya mengandalkan intelektual
saja akan tetapi emosional juga harus dijaga.
Menurutnya,
kegiatan tersebut mungkin saja merupakan salah satu bentuk sosialisasi Fakultas
Hukum atau Unpatti secara keseluruhan bagi sekolah-sekolah, karena kegiatan
tersebut dilakukan ditingkat SMA dan banyak diikuti oleh skolah-skolah di kota
Ambon.
Sisinaru juga berharap kedepan
perlombaan seperti ini bukan saja dilakukan di Kota Ambon, namun dapat
dilakukan didaerah-daerah yang lain yang ada di Maluku. (MT-08)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *