Ambon, Mollucastimes.Com – Pelaksanaan Oretasi Pengenalan Akademik (OPAK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon yang mengusung tema ” Membangun Mahasiswa Yang Cerdas dan Berbudi” hari ini ditutup dengan resmi oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Ismail Rumadan MH. Hal tersebut dbenarkan Ketua panitia, Dr. Abdullah Latuapo, M.Ag kepada Mollucastimes.Com. Sabtu, (03/09/2016).
Menurutnya, kegiatan tersebut telah melewati seluruh prosedur yang tertuang dalam keputusan Dirjen nomor DJ.I/254/2007 tentang pedoman umum OPAK perguruan tinggi Agama Islam (PTAI) yang diterbitkan pada tahun 2013 silam. Opak sendiri lanjut dia, merupakan serangkaian kegaiatan bagi mahasiswa baru untuk memberikan pengenalan proses pendidikan dan kemahasiswaan di lingkungan IAIN Ambon.
“Hari ini kegiatan OPAK ditutup dengan resmi oleh bapak kuasa Rektor IAIN AMbon. Kesemuaan agenda telah kami laksanakan dalam opak tersebut sesuai amanat Dirjen” Tandas Dia.
Sementara itu, Wakil Rektor II IAIN Ambon, Dr. Ismail Rumadan MH, dalam sambutan penutupan kegiatan tersebut memberikan penghargaan kepada panitia pelaksana atas kesuksesannya menyelenggarakan kegaiatan. menurut penilaiannya, Opak IAIN Ambon tahun akademik 2016/2017 sangat memuaskan. Pasalnya segala agenda yang diminta pihak lembaga terlaksana.
“Saya menilai Opak kali ini sangat memuaskan. secara pribadi dan Institusi saya berikan penghargaan sebesar- besarnya kepada panitia” Tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rumadan mengisahkan sejarah singkat pendirian IAIN Ambon kepada seluruh Audiens dan peserta. Menurutnya,
sejarah IAIN Ambon berawal dari kelas jauh IAIN Alauddin Makasar di Kota Ambon Pada tahun 1982. Pertama kalinya dibuka Fakultas Syariah yang merupakan filial dari fakultas syaraiah IAIN Alauddin Ujung Pandang. Selaku kuasa dekan saat itu adalah Drs. Usman Rumbia. Setahun kemudian, 1983 berdiri pula Fakultas Ushuluddin dan Dakwah dengan status yang sama dan mengangkat Drs. H.A.R Umarela sebagai kuasa Dekan.
Rumadan melanjutkan, dari dua fakultas berstatus filial inilah kemudian, tahun 1988 berdasarkan Peraturan Pemerintah no 33 tahun 985 dan Keputusan Presiden RI Nomor 9 tahun 1997 yang ditindak lanjuti oleh Keputusan Menteri Agama RI nomor 9 tahun1987 maka kedua Fakultas tersebut resmi menjadi fakultas Definitif sebagai cabang IAIN Alauddin Ujung Pandang.
Di kesempatan itu, Drs. H. Hamadi B Husai dipercayakan sebagai dekan Definitif Fakultas Ushuluddin.
Sementara itu dalam statusnya, kedua fakultas tersebut cenderung terbatas ruang geraknya dalam mengantisipasi tuntutan-tuntutan yang terus berkembang. bertolak dari hal tersebut, pada tanggal 21 Maret 1997 dikeluarkanlah surat keputusan Presiden RI Nomor 11 tahun 1997 tentang pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri.
Namun, Menurut Rumadan, tidak serta merta dua fakultas ini langsung di mandirikan, tetapi pada tanggal 30 Juni 1997 barulah secara yuridis formal, Fakultas-Fakultas Daerah di indonesia termasuk di Kota Ambon dalam hal ini Fakultas Syariah dan Ushuluddin Ujung Pandang berubah statusnya menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ambon. Hal ini ditandai dengan surat Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Islam No. E/136/1997.
“Perubahan Alih status dua Fakultas ini tidak segampang yang dipikirkan. Banyak tantangan diantaranya harus bersaing dengan ratusan fakultas-fakultas daerah yang ada di seluruh pelosok nusantara” Tegas Rumadan.
Melengkapai sejarah singkat IAIN Ambon yang diceritakannya itu, Rumadan mengatakan, barulah pada tanggal 29 Desember 2006 atas dasar keputusan Presiden RI Nomor 111 tahun 2006, STAIN berubah status menjadi IAIN Ambon dengan pejabat pelaksana rektor saat itu adalah Drs.H Attamimy, M.Ag.
Namun dalam massa transisi tersebhut sekaligus dalam upaya mengawal IAIN Ambon pasca peralihan status, ditunjuklah pejabat Rektor dari Depertemen Agama, yaitu Prof. H. Arief Furqan, MA. Ph. D sebagai Pgs. Rektor IAIN Ambon Hingga ada Rektor Definitif.
Tarik ulur permasalahan kampus pasca dilantiknya penjabat Rektor Arief furqan berakhir dengan dilantiknya Prof. Dr. H. Dedi Djubaedi, M.Ag sebagai Rektor Difinitif IAIN Ambon. Pelantikan Dedi ditandai dengan Surat Keputusan Menteri Agama No. 103/M tahun 2008.
Karena keberhasilnnya membangun IAIN Ambon, Prof. Dedy diperayakan kembali oleh Kementerian Agama untuk memimpin Madrasah pada Dirjen Pendidikan Islam Negeri sebelum berakhir masa periodenya memimpin IAIN Ambon. Mengisi kekosongan pemimpin, Akhirnya ditetapknnya Dr. Hasbollah Toisutta, M.Ag sebagai rektor terpilih periode 2012-2016, berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. B.II/03/02866 tahun 2016. Rupanya, Tutur Rumadan, Dr. Hasbollah Toisutta kembali dipercayakn pemerintah untuk i memimpin IAIN Ambon periode 2016-2020 melalui pelantikannya pada tanggal 18 Agustus 2016 di Jakarta.
Selaku wakil rektor bagian kemahasiswa dirinya berharap, dengan diceritakannya sejarah perjalanan singkat IAIN dapat menjadi referensi seluruh civitas akademika, khususnya Mahasiswa baru untuk bisa memiliki rasa kepemkilikan lembaga secara total dalam dirinya. Dirinya juga meminta untuk semua stakeholder dapat bersinergi dalam pembangunan IAIN yang lebih baik kedepan. (MT-04)