Ulima,moluccastimes.com-Kaka Mangente Ade (KMA) 2023 bukan semata-mata kegiatan balasan kunjungan Ade Ambalau di Nusalaut beberapa tahun lalu.
Demikian Ketua Panitia KMA 2023, Izaac Sitaniapessy, SE, disela kegiatan, Jumat 13/10/2023.
“Ini adalah peristiwa rotasi sejarah, dimana pada tahun 1968 Kaka Nusalaut menginjakkan kaki di Amabalau dalam gerakan mengajar di Ambalau. Dan sejarah itu terulang kembali saat ini, akibat rasa cinta luar biasa yang tidak terbendung dari Kaka Nusalaut kepada Ade Ambalau walaupun terpisah gunung dan tanjong,” ungkap Sitaniapessy.
Pria tampan itu mengungkapkan harus ada impact dalam upaya mendorong lahirnya tokoh-tokoh cerdas dari adik-adik tanah leluhur untuk pada waktunya memimpin Kabupaten Buru Selatan (Bursel).
“Melalui KMA ini, akan ada upaya mulia untuk mengantar sumber daya manusia sehingga semua harus berjuang menyambut dimensi baru, terutama melahirkan pemimpin muda yang profesional di Bursel serta mengharumkan nama besar dua Ade Kaka dimata dunia,” timpalnya.
Lebih lanjut, ayah dua anak itu berharap, KMA 2023 menjadi contoh keberlangsungan hidup 2 Ade Kaka satu kandung beda agama yang berjuang bersama meningkatkan taraf hidup untuk generasi emas.
“Ini adalah contoh kerukunan hidup orang basudara walaupun beda agama namun tetap terikat dan saling membangun demi masa depan generasi emas,” tandasnya.
Dalam kegiatan KMA 2023 ini juga Panitia KMA menyediakan anakan Pohon Sukun untuk ditanam di 7 desa Ambalau yang menyatakan bahwa pohon Sukun juga menjadi saksi ikatan persaudaraan dua Kaka Ade tidak akan terputus hingga kapanpun.(MT-01)
