Drs. Joy Adriaansz, M.Si |
Ambon,MollucasTimes.com-Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol, Pemerintah Kota Ambon terus menggalakan Operasi Yustisi.
Demikian ketegasan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Ambon, Drs. Joy Adriaansz, M.Si Jumat 25/09/2020.
“Saat ini walaupun status Kota Ambon telah meningkat ke Zona Orange akan tetapi kita akan terus menerapkan operasi Yustisi guna meningakatkan kedisiplinan protokol kesehatan di tengah masyarakat,” akunya.
Dikatakan Operasi Yustisi yang dilakukan sejak pemberlakuan PSBB Transisi Tahap V bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan diri dan orang-orang sekitar.
Terkait Peta Zonasi Resiko, Adriaansz mengatakan, status Kota Ambon yang sempat turun, kini kembali meningkat sehingga oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Pusat, dinyatakan kembali ke zona orange.
“Berdasarkan penilaian dari Satgas Penanganan COVID-19 Pusat, meski Kota Ambon mengalami sedikit peningkatan pada kasus suspek, namun tingkat kesembuhan pasien di Kota Ambon juga meningkat secara signifikan, begitu pula dengan kasus kematian yang menurun. Karena itu, Zonasi kita naik ke orange atau resiko sedang,” jelasnya.
Diketahui, pembagian skor dan pembobotan suatu daerah berdasarkan penilaian dari Satgas Penanganan COVID-19 antara lain, Zona Merah atau risiko tinggi dengan Skor 0 sampai 1,8; Zona Orange dengan Skor 1,9 sampai 2,4; Zona Kuning dengan Skor 2,5 sampai 3,0; dan Zona Hijau. Sementara Kota Ambon saat ini mengantongi skor 1,91.
Jubir juga menegaskan bahwa keuntungan yang diperoleh tenaga kesehatan (Nakes) terhadap setiap pasien ODP, PDP maupun Suspek adalah tidak benar
“Informasi yang beredar bahwa apabila terjadi peningkatan kasus pasien PDP dan ODP maka Nakes akan memperoleh insentif dari itu. Kami tegaskan itu sama sekali tidak benar, itu informasi yang keliru dan itu fitnah,” tegasnya.
Karena itu, Jubir mengajak media untuk bersama-sama dengan Pemerintah untuk membantu menuntaskan permasalahan Covid-19.
“Media sebagai salah satu pilar dari pentahelix, baiknya bergandengan tangan dengan Pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan Covid-19 lewat pemberitaan-pemberitaan positif yang bersifat membangun, mensupport dan mendukung setiap kebijakan dari Pemerintah serta memberikan pencerahan bagi masyarakat,” harapnya. (MT-01)