Angkat Rajutan & Kristik Khas Maluku, Pattikawa Minta Perhatian Pemda

by -96 Views

Ambon,MollucasTimes.com-Kerajinan merajut merupakan salah satu kreativitas yang harus dikembangkan saat ini, sehingga tidak tenggelam ditelan inovasi modern.

“Kondisi yang ada saat ini membuat saya ingin mengangkat kembali kerajinan merajut serta kristik khas Maluku,” aku penggagas rajutan dan kristik Kota Ambon, Debora Pattikawa, Senin, 21/11/2022.

Debi, kerap wanita itu disapa mengatakan, sudah tiga tahun dirinya menggagas kegiatan merajut dan kristik serta membentuk komunitas.

“Kebetulan saya juga termasuk dalam Pokja II TP PKK Kecamatan Sirimau sehingga memudahkan menghimpun ibu-ibu yang memiliki keahlian dalam merajut maupun kristik. Komunitas kita ini mengakomodir anggota baik Kristen maupun Muslim untuk bergabung,” jelasnya.

Sekali seminggu, komunitas ini bertemu untuk saling berbagi.

“Di kelompok kami ada yang membuat keset kaki, asesoris anting dan kalung, topi, tempat pesembahan, sajadah hingga jilbab. Masing-masing merajut berdasarkan intuisi serta daya kreativitas. Tiap Sabtu kami berkumpul di rumah seorang teman di belakang Masjid Al-Fatah,” tandas wanita murah senyum itu.

Kendala yang dihadapi menurutnya adalah keterbatasan material atau bahan baku.

“Untuk merajut, benang yang digunakan berbeda-beda. Misalnya untuk keset kaki menggunakan benang teyaren, untuk kain tengahnya menggunakan benang angsa dunia. Sementara untuk asesoris kalung dan anting yang biasa dipakai adalah benang policeri. Nah, bahan baku ini sangat sulit didapatkan di Ambon sehingga kami harus membeli dari Jakarta. Karena itu jika harga rajutan agak sedikit mahal itu karena bahan baku serta biaya pengiriman yang agak mahal,” urainya.

Untuk asesoris kalung dan anting biasa dibanrol Rp. 10.000 hingga 20.000. 

“Sedangkan keset kaki bisa 50. 000 hingga 100.000. Serta yang lainnya tergantung model serta bahannya. Beberapa sudah masuk di Deskranasda Kota Ambon. Dan kami besyukur juga telah memiliki nomor induk berusaha,” timpalnya.

Dirinya berharap, kreativitas merajut bahkan kristik ini juga mendapat perhatian Pemerintah Daerah.

“Selama ini kami merajut dengan anggaran pribadi, semoga kedepan ada upaya dari Pemerintah Daerah untuk memberikan perhatian bagi kami sehingga dengan daya kreativitas yang ada suatu saat kami bisa go Internasional,” harapnya. 

Sebagai informasi bagi pembaca yang ingin memesan rajutan dan kristik dapat menghubungi Ibu Debi nomor HP +62 821-9771-9809. (MT-01)