ASC & AUCK Berbagi Kasih Dengan Pengungsi Di Liang Dan Waai

by -82 Views
ASC & AUCK berbagi kasih di Liang (29/09/19)

Ambon,mollucastimes.com-Berbagai upaya untuk meringankan beban para pengungsi pasca Gempa Bumi pada Kamis 26 September 2019 lalu, juga dilakukan oleh Ambon Sailing Community (ASC) dan Ambon Ukulele Community Kids (AUCK) di sejumlah lokasi pengungsian.

Demikian Ketua ASC sekaligus pelatih AUCK, Nicho Tulalessy, Senin 30/09/19

“Rasa simpati kami kepada para pengungsi kita upayakan dengan mengunjungi serta membantu lewat sejumlah bingkisan donasi dari ASC maupun orangtua AUCK yang kita bawa. Ini hanya sekedar untuk meringankan beban mereka di pengungsian,” aku Tulalessy.

Selama dua hari sejak kemarin, Sabtu dan Minggu, ASC maupun AUCK mengunjungi pengungsi yang berada di Negeri Liang dan Negeri Waai Kabupaten Maluku Tengah.

“Sengaja kita memilih kedua Negeri yang terdampak karena ada anggota ASC yang tinggal di dua Negeri itu juga yang mengungsi.   Hari pertama kita mengunjungi Negeri Liang dimana anggota ASC berdomisili, Pak Mimin. Beliau beserta keluarga mengungsi mencari tempat yang aman karena mewaspadai gempa susulan. Dan disamping itu  rumah kakaknya roboh akibat getaran gempa yang kuat. Karena itu kita juga memberikan terpal untuk membuat tenda,” jelas ayah dua puteri satu putera ini.

Tidak itu, saja ASC dan AUCK juga melakukan sedikit demonstrasi bersama anak-anak pengungsi.

“Kebetulan kemarin, ada anak yang berulang tahun, maka kita mainkan saja Ukulele untuk menghibur mereka. Kita bisa saksikan betapa bahagianya anak-anak tersebut dihibur dengan ukulele. Dan untuk anak-anak kita bagikan kue serta minuman,” imbuhnya.

Anak -anak dalam pegungsian di Liang

Sementara itu, anggota ASC yang terdampak gempa, Mimin mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan oleh anggota ASC lainnya.

“Mewakili keluarga serta pengungsi lainnya dari tempat ini saya mengucapkan banyak terimakasih atas perhatian yang diberikan oleh ASC maupun AUCK. Saya tidak menyangka basudara akan datang ke tempat ini untuk menjenguk kami. Saya menyadari bahwa hubungan pertemanan yang sudah melebihi sebagai keluarga diharapkan ini terus berjalan. Insya Allah seluruh usaha kita semua dalam setiap perjalanan semakin diridhoi Allah,” ucapnya sembari memanjatkan doa.

Hari kedua, Minggu 29 September 2019, kunjungan dilanjutkan di Negeri Waai. “Kita sempatkan diri mengunjungi pengungsi di Negeri Waai dan membagikan sembako juga. Kita cuma bisa berharap apa yang kita bawa untuk mereka dapat meringankan beban dan berharap mereka bisa kembali ke rumah bagi yang tidak mengalami kerusakan rumah,” harapya.

Menurutnya sudah selayaknya sebagai orang basudara, sikap belas kasih yang tertanam sejak nenek moyang harus tetap ada.

“Hanya dengan kegerakan hati saja yang bisa menerobos untuk melakukan sesuatu bagi basudara kita yang terdampak bencana gempa. Dan sebagai anak-anak Maluku, harus miliki sikap hati seperti pepatah yang bilang potong di kuku rasa di daging, ale rasa beta rasa karena katong samua satu gandong,” ucapnya trenyuh. (MT-01)