Benahi Sistem Transportasi Di Kota Ambon, Wali Kota Temui Dirjen Hubda Kemenhub

by -80 Views

Jakarta,MollucasTimes.com-Dalam upaya melengkapi  dan membenahi prasaran transportasi di Kota Ambon, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Robby Sapulette, ST, MT melakukan pertemuan bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiadi, Kamis 19/11/20 di Jakarta.

Menurut Sapulette dalam pertemuan tersebut ada beberapa hal yang menjadi topik perbincangan. 

“Saya mendampingi Bapak Wali Kota untuk membicarakan masalah terkait kelengkapan transportasi di Kota Ambon diantaranya masalah lampu lalulintas (traffic light), fasilitas keselamatan jalan, transportasi alternatif atasi kemacetan serta tentang sistim uji kendaraan bermotor terbaru,” aku Sapulette kepada MollucasTimes via seluler.

Menurutnya untuk Traffic Light yang ada saat ini sudah seharusnya diganti. “Sudah saatnya Trafic Light yang masih menggunakan model lama atau manual digantikan dengan yang tersistem atau ATCS (Area Traffic Control System). Ini yang menjadi permintaan Bapak Wali Kota kepada Bapak Dirjen,” tandasnya.

Dikatakan untuk menggunakan ATSC harus memiliki ruang kendali darurat atau Command Center. “Kota Ambon kini telah memiliki Command Center sehingga mampu mengatasi masalah yang terjadi cepat mungkin. Sehingga dapat terhubung langsung dengan ATCS. Nah ada sembilan titik yang akan digantikan dengan sistem terbaru ini. Bukan itu saja, Pak Wali juga meminta agar nanti ada penambahan dua titik yaitu di sekitar kawasan Batu Gantung dan Pertigaan Kebun Cengkeh,” tukas Sapulette.

ATCS tersebut, menuutnya adalah jenis Inteligent Transport Systim (ITS) otomatis berupa audio dan visual. 

Hal lain yang dibicarakan adalah fasilitas keselamatan jalan. “Fasilitas keselamatan jalan ini termasuk penerangan jalan umum, marka jalan. Pak Wali Kota meminta agar Kemenhub  dapat menyediakan fasilitas penerangan jalan pada ruas jalan Nasional, misalnya dari pusat kota ke bandara maupun dari pusat kota ke kawasan Passo serta ruas jalan Nasional lainnya, sehingga Pemerintah Kota Ambon bisa berkonsentrasi pada ruas jalan Kota. Semoga di tahun anggaran 2021 nanti, hal ini dapat terealisasi,” jelasnya.

dok.www.theglobalandmail.com

Tranportasi Teluk, Adopsi CityCat

Dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan terkait moda transportasi laut. “Untuk mengatasi kemacetan di darat, ada pemikiran untuk beralih ke transportasi laut yang akan difungsikan dalam teluk. Transportasi laut ini adalah bis laut atau yang ada di Brisbane Australia disebut CityCat (City Catamaran), ini adalah moda transportasi publik lewat jalur Sungai Brisbane. Bis laut ini selain bisa mengangkut penumpang juga sepeda bagi mereka yang ingin bersepeda di seberang. Nah, persoalnnya kita haru memiliki dermaga,” paparnya.

Untuk dermaga ini, lanjutnya, Dirjen berjanji akan mendatangkan Tim untuk melakukan tinjauan. “Sebelum dibangun dermaga, Tim akan datang untuk melihat kondisi yang ada. Jika dermaga dibangun akan menunjang kerja bis air, dalam kapasitas sebagai moda transportasi laut yang terkoneksi dengan trasnportasi darat sehingga diharapkan mampu  memecah kemacetan serta mampu menarik kunjungan wisatawan ke Kota Ambon,” demikian Sapulette.

Selain itu, tambah Sapulette, yang dibicarakan oleh Wali Kota dan Dirjen Hubda adalah masalah penghapusan Buku Kir untuk uji kendaraan bermotor. “Buku Kir nanti sudah tidak akan digunakan lagi dan diganti dengan Sitem Blue atau Bukti Lulus uji Elektronik. Selama ini kan kita masih menggunakan manual atau Buku Kir namun dengan adanya Blue ini maka mempermudah pemilik kendaraan melakukan kir. Ini adalah seperti kartu pintar, dengan hanya menempelkan kartu, maka detail kendaraan akan ditampilkan melalui komputer,” katanya.

Walaupun demikian, Sapulette menyatakan, harus ada persiapan yang matang. “Persiapan yang dilakukan ini tidak seperti membalikkan telapak tangan tetapi butuh proses diantaranya membenahi sistem uji kendaraan bermotor yang selama ini digunakan di Ambon. Setelah siap semuanya, diakreditasi dan barulah bisa memfungsikan Blue. Kita masih menunggu keputusan Dirjen, sehingga dalam tahun 2021 kita masih menggunakan sistem manual dengan Buku Kir,” pungkasnya. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *