“Jadi memang ASB dan SSH kita saat ini telah tersistem, bukan lagi manual. Itulah yang membuat BPKAD Kota Ternate melakukan Studi Tiru,” lugas Silanno.
Ambon,moluccastimes.id-Memiliki sistem Analisis Standar Belanja (ASB) dan Standar Satuan Harga (SSH) yang telah direalisasikan, membuat Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Ternate melakukan Studi Tiru di BPKAD Kota Ambon.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BPKAD Kota Ambon, J. Silanno, SE, M.Si, Senin 10/11/2025.
“Jadi memang ASB dan SSH kita saat ini telah tersistem, bukan lagi manual. Itulah yang membuat BPKAD Kota Ternate melakukan Studi Tiru,” lugas Silanno.
Dikatakan, ASB adalah instrumen yang digunakan pemerintah daerah untuk menilai kewajaran beban kerja dan biaya dalam penyusunan anggaran.
“ASB membantu memastikan anggaran lebih efisien, akuntabel, dan tepat sasaran dengan menyediakan standar biaya untuk setiap kegiatan, baik fisik maupun non-fisik. Tujuan utamanya adalah mengukur kinerja keuangan, menghindari pemborosan, dan memberikan dasar yang jelas untuk alokasi anggaran,” jelas pria smart itu.
Sementara SSH, lanjutnya, berfungsi sebagai dasar perencanaan kerja dan anggaran (RKA) di lingkungan pemerintah daerah.
“Kemudian dalam standarisasi biaya yaitu menyeragamkan harga satuan untuk barang dan jasa yang digunakan dalam kegiatan pemerintah. Dengan dasar perhitungan digunakan untuk menyusun analisis biaya suatu kegiatan, baik fisik maupun non-fisik. Dengan menjamin akuntabilitas yaitu memastikan penggunaan anggaran yang lebih efisien, efektif, wajar, dan akuntabel,” lugas Silanno.
Menurutnya, SSH digunakan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).
“Selain itu sebagai dasar pengadaan barang jasa yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah. Pelaksanaan anggaran sendiri berrfungsi sebagai batas tertinggi biaya yang dapat dikeluarkan untuk suatu kegiatan,” timpalnya.
Pemkot Ambon sambungnya, telah menggunakan sistem ASB dan SSH sebagai pijakan fundamental dalam perencanaan dan penganggaran keuangan pemerintah daerah.
“Dalam pengertian, keduanya digunakan untuk memastikan alokasi anggaran yang disusun menjadi lebih efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,” kata pria pria berkumis itu..
Sementara itu, rombongan BPKAD Kota Ternate dalam diskusi tersebut dihadiri Kepala Bidang Aset, Kepala Bidang Anggaran, Kepala Bidang Akutansi BPKAD Kota Ambon.
