Nalahia,moluccastimes.com-Sebagai lembaga Legislatif Gereja di Tingkat Jemaat, Sidang Jemaat bukan momentum biasa namun merupakan arktikulasi dari “Sun Hodos” atau berjalan bersama sebagai gereja untuk menyatakan misi Allah kepada dunia.
Demikian arahan yang disampaikan Majelis Pekerja Klasis GPM Pulau Pulau Lease, Pdt. M. Poerwaila, disela pembukaan Sidang Jemaat ke-43 Jemaat GPM Nalahia, Minggu, 12/02/2023.
“Misi tersebut melalui tugas pelayanan dan kesaksian yang dikerjakan bersama-sama, diputuskan bersama-sama oleh Majelis Jemaat dan seluruh perangkat pelayan dalam dukungan semua warga jemaat sebagai wujud persekutuan keluarga Allah,” tandasnya.
Dengan tema lima tahunan “Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang Dan Kerjakanlah Keselamatanmu” (Yesaya 61 : 1-2 & Filipi 2 : 12-13) menurutnya memberi perspektif kepada gereja untuk bergumul menghadapi dan bersinergi dengan berbagai stakeholder guna menyelesaikan berbagai problematik diantaranya Bencana Alam dan non Alam, Kemiskinan, Persoalan Ekologis, Pluralisme Agama dan Budaya, Transformasi dunia digital serta media sosial yang ambigu, konteks GPM Laut Pulau yang harus dilayari dan ditapaki oleh GPM sebagai media pemberitaan Injil Kerajaan Allah yang tak terhindarkan.
Selanjutnya, tema tersebut secara imperatif mendorong dan memampukan Gereja untuk terus mengabarkan Berita Sukacita dan pengharapan ditengah kompleksitas pergumulan umat yang dihadapi.
“GPM tidak sendiri, Sinode, Klasis dan Jemaat tidak berjalan sendiri-sendiri, namun bersama dan dalam penyertaan Tuhan Yesus Kristus, GPM berupaya mewujudkan tatanan kehidupan yang membawa keselamatan, kedamaian, sukacita dan pengharapan melalui karya-karya yang membebaskan,” imbuhnya.
Poerwaila juga menyentil Sub Tema Pelayanan GPM Tahun 2023 “Memperkuat Gereja dan Pembangunan Demokrasi Serta Hidup Bersama yang Berkelanjutan di Tengah Perubahan Zaman” yang lahir dari gumulan gereja terkait problometik kekinian yang dihadapi, seperti : Krisis Politik dan Ekonomi Global, Tata Kelola Potensi Sumber Daya Alam (Migas) di Maluku dan Maluku Utara yang berujung penderitaan makhluk dan kerusakan lingkungan, Konteks Politik dan Demokrasi Nasional di Tahun 2023-2024 serta bagaimana gereja mempersiapkan warganya untuk menghadapi situasi dimaksud.
“GPM terus bergumul dengan berbagai problematik yang harus dipandang sebagai Eklesia Via Torum atau siarah pemberitaan Injil yang harus dijalani oleh gereja sehingga GPM sungguh hadir untuk menyatakan kesejahteraan bagi semua yang sesuai dengan Visi Teologis Yeremia 29 : 7 “Usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu Aku buang dan berdoalah untuk kota itu sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu”. Visi Teologis ini mengimpresi atau memotivasi warga gereja agar Kreatif tidak pasif, tidak banyak mengeluh ketika berhadapan dengan tantangan kehidupan,” jelasnya.
Diingatkan bahwa tahun politik 2023-2024 dikatakan merupakan hak dan kewajiban demokrasi warga gereja mesti di dayagunakan secara bertanggungjawab untuk turut menentukan masa depan bangsa dan gereja.
“Pengalaman membuktikan banyak warga gereja yang tidak memanfaatkan hak politiknya secara proporsional yang berakibat hilangnya kesempatan untuk menikmati dampak positif dari pesta demokrasi itu sendiri. Karenanya, gereja harus mengedukasi pendidikan politik kewargaan agar warga gereja menggunakan hak politik dalam pesta demokrasi yang setara. Masih banyak problem lain yang menjadi pergumulan gereja dan seluruh warga gereja kedepan, namun kita percaya bahwa kita tidak berjuang sendiri, bila kita sungguh meletakan pengharapan kita kepada Kristus maka selalu terbuka kemungkinan berkat,” lugasnya.
Diakhir arahannya, Poerwaila berharap dengan mengacu pada PIP/RIPP GPM Dasawarsa IV 2015-2025 yang menjadi rujukan penataan Program/Kegiatan Strategis pada Level Sinode, Renstra Klasis yang memuat program/kegiatan koordinatif di tingkat Klasis serta Renstra Jemaat yang berisi program/kegiatan implementatif di jemaat-jemaat, maka gereja secara kelembagaan telah memiliki mekanisme yang runtut (terarah dan sistimatis) guna mewujudkan Sasaran Strategis Gereja pada semua level melalui kegiatan-kegiatan yang diharapkan memperkuat Profil Bergereja yaitu Profil Umat, Pelayan dan Lembaga.
“Selamat bersidang demi melakukan penataan pengembangan pelayanan gereja khususnya seluruh potensi ber-gereja di Jemaat GPM Nalahia,” pungkasnya.(MT-01)