Cerita Sejarah Pendirian Warnai Hari Penutup OPAK IAIN Ambon

by -151 Views
Ambon, Mollucastimes.Com  – Pelaksanaan Oretasi Pengenalan Akademik (OPAK) Institut Agama Islam Negeri  (IAIN) Ambon yang mengusung tema ” Membangun Mahasiswa Yang Cerdas dan Berbudi” hari ini ditutup dengan  resmi oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Ismail Rumadan MH. Hal tersebut dbenarkan Ketua panitia, Dr.  Abdullah Latuapo, M.Ag kepada Mollucastimes.Com. Sabtu, (03/09/2016).
Menurutnya, kegiatan tersebut telah melewati seluruh prosedur yang tertuang dalam keputusan  Dirjen nomor DJ.I/254/2007 tentang pedoman umum OPAK perguruan tinggi Agama Islam (PTAI)  yang  diterbitkan pada tahun 2013 silam.  Opak sendiri lanjut dia, merupakan serangkaian kegaiatan bagi mahasiswa  baru  untuk memberikan pengenalan proses pendidikan dan kemahasiswaan di lingkungan IAIN Ambon.
“Hari ini kegiatan OPAK ditutup dengan resmi oleh bapak kuasa Rektor IAIN AMbon. Kesemuaan agenda telah kami  laksanakan dalam opak tersebut sesuai amanat Dirjen” Tandas Dia.
Sementara itu, Wakil Rektor II IAIN Ambon, Dr. Ismail Rumadan MH, dalam sambutan penutupan kegiatan tersebut  memberikan penghargaan kepada panitia pelaksana atas kesuksesannya menyelenggarakan kegaiatan. menurut  penilaiannya, Opak IAIN Ambon tahun akademik 2016/2017 sangat memuaskan. Pasalnya segala agenda yang diminta pihak lembaga terlaksana.
“Saya menilai Opak kali ini sangat memuaskan. secara pribadi dan Institusi saya berikan penghargaan sebesar- besarnya kepada panitia” Tuturnya. 
Dalam kesempatan tersebut, Rumadan mengisahkan sejarah singkat pendirian IAIN Ambon kepada seluruh Audiens dan peserta. Menurutnya, 
sejarah IAIN Ambon berawal dari kelas jauh IAIN Alauddin Makasar di Kota Ambon Pada  tahun 1982. Pertama kalinya dibuka Fakultas Syariah yang merupakan filial dari fakultas syaraiah IAIN Alauddin  Ujung Pandang. Selaku kuasa dekan saat itu adalah Drs. Usman Rumbia. Setahun kemudian, 1983 berdiri  pula Fakultas Ushuluddin dan Dakwah dengan  status yang sama dan mengangkat Drs. H.A.R Umarela sebagai kuasa  Dekan.
Rumadan melanjutkan, dari dua fakultas berstatus filial inilah kemudian, tahun 1988 berdasarkan Peraturan  Pemerintah  no 33 tahun 985 dan Keputusan Presiden RI Nomor 9 tahun 1997 yang ditindak lanjuti oleh  Keputusan  Menteri Agama RI nomor 9 tahun1987 maka kedua Fakultas tersebut resmi menjadi fakultas Definitif  sebagai cabang IAIN Alauddin Ujung Pandang. 
Di kesempatan itu, Drs. H. Hamadi B Husai dipercayakan sebagai dekan Definitif Fakultas Ushuluddin.
Sementara itu dalam statusnya, kedua fakultas tersebut cenderung terbatas ruang geraknya dalam mengantisipasi  tuntutan-tuntutan yang terus berkembang. bertolak dari hal tersebut, pada tanggal 21 Maret 1997 dikeluarkanlah  surat keputusan Presiden RI Nomor 11 tahun 1997 tentang pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. 
Namun,  Menurut Rumadan, tidak serta merta dua fakultas  ini langsung di mandirikan, tetapi pada tanggal 30 Juni 1997   barulah secara yuridis formal, Fakultas-Fakultas Daerah di indonesia termasuk di Kota Ambon dalam hal ini  Fakultas Syariah dan Ushuluddin  Ujung Pandang berubah statusnya menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri  (STAIN)  Ambon. Hal ini ditandai dengan surat Direktur Jenderal  Pembinaan Kelembagaan Islam No. E/136/1997.
“Perubahan Alih status dua Fakultas ini tidak segampang yang dipikirkan. Banyak tantangan diantaranya harus  bersaing dengan ratusan fakultas-fakultas daerah yang ada di seluruh pelosok nusantara” Tegas Rumadan.
Melengkapai sejarah singkat IAIN Ambon yang diceritakannya itu, Rumadan mengatakan, barulah pada  tanggal 29 Desember 2006  atas dasar keputusan Presiden RI Nomor 111 tahun 2006, STAIN berubah status  menjadi IAIN Ambon dengan pejabat pelaksana rektor saat itu adalah Drs.H Attamimy, M.Ag. 
Namun dalam massa  transisi tersebhut sekaligus  dalam upaya mengawal IAIN Ambon pasca peralihan status, ditunjuklah pejabat  Rektor dari Depertemen Agama, yaitu Prof. H. Arief Furqan, MA. Ph. D sebagai Pgs. Rektor  IAIN Ambon Hingga ada  Rektor Definitif.
Tarik ulur permasalahan kampus pasca dilantiknya penjabat Rektor Arief furqan berakhir dengan dilantiknya Prof.  Dr. H. Dedi Djubaedi, M.Ag  sebagai Rektor Difinitif IAIN Ambon. Pelantikan Dedi ditandai dengan Surat Keputusan  Menteri Agama No. 103/M tahun 2008. 
 Karena keberhasilnnya membangun IAIN Ambon, Prof. Dedy  diperayakan  kembali oleh Kementerian Agama untuk memimpin Madrasah pada Dirjen Pendidikan Islam Negeri  sebelum  berakhir masa periodenya memimpin IAIN Ambon. Mengisi kekosongan pemimpin, Akhirnya ditetapknnya Dr.  Hasbollah Toisutta, M.Ag sebagai rektor terpilih periode 2012-2016, berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No.  B.II/03/02866 tahun 2016. Rupanya, Tutur Rumadan, Dr. Hasbollah Toisutta kembali dipercayakn pemerintah  untuk i memimpin IAIN Ambon periode 2016-2020 melalui pelantikannya pada tanggal 18 Agustus 2016 di  Jakarta.
Selaku wakil rektor bagian kemahasiswa dirinya berharap, dengan diceritakannya sejarah perjalanan singkat IAIN  dapat menjadi referensi seluruh civitas akademika, khususnya Mahasiswa baru untuk bisa memiliki rasa  kepemkilikan lembaga secara total dalam dirinya. Dirinya juga  meminta untuk semua stakeholder dapat bersinergi  dalam pembangunan IAIN yang lebih baik kedepan. (MT-04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *