Jakarta,MollucasTimes.com-Kota Ambon dinilai tangguh dalam menghadapi bencana baik alam maupun non alam. Demikian Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan, saat membuka sesi diskusi dengan tema : Ketangguhan Daerah Menghadapi Bencana pada rangkaian puncak peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB), di Bogor, Senin 12/10/2020.
“Karena itulah Kota Ambon dipilih bersama 3 (tiga) kota lainnya untuk menjadi nara sumber dalam diskusi yang digelar pada rangkaian puncak peringatan PRB tahun 2020. Tujuan dilakukan diskusi ini adalah untuk berbagi pengalaman bagaimana siap tangguh menghadapi bencana,” demikian Kurniawan.
Dikatakan bencana alam merupakan masalah Nasional.
“Entah itu bencana alam maupun non alam, semua merupakan masalah Nasional yang harus dipikirkan bagaimana cara menghadapinya. Sebab perlu diingat bencana datang tak mengenai batas wilayah, agama, suku dan lainnya. Jika semua tanggap terhadap bencana maka akan ada pengurangan resiko bencana. Karena itu peran penting dan kolaborasi antara Pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan,” paparnya.
Lanjutnnya, diskusi ini sangat penting dilaksanakan. “Dengan berbagi pengalaman cara penanganan bencana di daerah masing-masing oleh 4 (empat) nara sumber kita, maka sudah barang tentu ini akan menjadi pelajaran berharga bagi semua daerah di Indonesia untuk siap tangguh menghadapi bencana,” ungkapnya.
Ditambahkan Kurniawan, kegiatan puncak PRB ini sehatusnya dilaksanakan di Provinsi Maluku dan Kota Ambon menjadi tuan rumah. “Tetapi, disebabkan masa pandemi maka lokasi kegiatan puncak PRB dialihkan ke Jakarta untuk pelaksanaanya, tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan,” timpalnya.
Diskusi dengan tema Ketangguhan Daerah Menghadapi Bencana ini dipaparkan oleh 4 (empat) Kepala Daerah yaitu Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman dan Bupati Magelang, Zaenal Arifin.
Diskusi semakin menarik karena selain tanya jawab dilakukan oleh peserta yang hadir tetapi juga peserta perwakilan BPBD se-Indonesia yang tersambung dengan aplikasi Zoom dan dipandu oleh Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Philips Jusario Vermonte.(MT-01)