Demonstrasi di KPU SBB, 1 Korban Luka Tembak

by -91 Views

Piru,Mollucastimes.Com – Demonstrasi massa pasangan calon Bupati dan Wakil
Bupati Seram Bagian Barat di depan kantor Komisi Pemilihan Umum sebagai dampak
ketidakpuasan berujung bentrok.

Puluhan massa yang
mendapatkan jalan buntu saat bertemu dengan Ketua KPU SBB, mengganas dan
mencoba merusak fasilitas umum sekitar KPU SBB.



Akibatnya ratusan aparat
keamanan yang berjaga di depan KPU SBB langsung memukul mundur para demonstran
yang kian anarkis.

Aksi saling lempar antara
para demonstran dan para pendemo menyebabkan satu pendemo dilumpuhkan peluru
aparat kemanan.


Hal tersebut merupakan
simulasi  Kepolisian Resort Seram Bagian
Barat (SBB) dalam pengamanan kota yang dilakukan di depan kantor KPU SBB,
beberapa waktu lalu.  

Sebanyak 529 personil terlibat
dalam simulasi yang diselenggarakan di depan kantor KPU SBB.

Pantauan Mollucastimes.Com,
scenario simulasi berawal dari massa salah satu pendukung pasangan Calon Bupati mendatangi Kantor KPU untuk demonstrasi dipicu praktik politik uang dan hak
suara tidak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Polisi yang bekerjasama
dengan TNI, Satpol PP, Brimob dan petugas lainnya mengamankan beberapa objek
vital diantaranya Kantor KPU, Panwas, Kantor Bupati, kantor DPRD, Kantor
Telkomsel, dan Bank setempat.

Aparat kepolisian
menghadapi massa sebanyak ratusan orang yang emosi dan menuntut pembubaran KPU.
Simulasi itu menggambarkan bentrok fisik antar demonstran bersenjata dan
polisi. Seorang demontsran disimulasikan tertembak dan satu diamankan.

Kerusuhan akhirnya dapat
dipadamkan setelah polisi mengerahkan satuan anti teror dengan menggunakan
sepeda motor dilengkapi Senjata laras panjang dan senjata gas air mata.



“Setelah simulasi
ini, kedepan kita akan lakukan simulasi yang sama. Itu kita lakukan agar ada
kesiapan dari para anggota untuk mengatasi berbagai hal yang berhubungan dengan
kondusifitas Kamtibmas di SBB,” kata Kapolres SBB AKBP Sucahyo Hadi kepada
Waratwan di Kantro KPU SBB beberapa waktu lalu.

Kapolres mengatakan,
pihaknya menyiapkan  personil kepolisian
maksimal untuk pilkada 2017. Petugas dari Polres akan dibantu anggota TNI dan
instansi lain serta Pemerintah Kabupaten SBB.

Dia mengatakan selama
proses pilkada sejumlah kerawanan harus diwaspadai. Potensi gangguan keamanan
itu antara lain premanisme dan kerusuhan massa. Penyebab timbulnya gangguan
keamanan umumnya adalah kecurangan dalam pilkada, seperti praktik politik uang.
Selain itu, pergerakan massa pendukung pasangan calon juga berpeluang
menimbulkan gesekan yang berujung pada gangguan keamanan.

Pengamanan pilkada,
katanya, memerlukan kerjasama berbagai pihak. Pihaknya bertekad mengamankan
pilkada sesuai prosedur dan tidak akan melanggar HAM.

“Fase penanganan massa, Negosiator
merangkap fasilitator, Dalmas awal, Dalmas lanjut, lintas ganti dengan PHH
Brimob, Anti anarkis, jika berujung pada tindakan anarkis, ” ucap Kapolres. (MT-01)