MBD, Mollucastimes.Com- Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaf dituding menganaktirikan masyarakat Pulau Masela, Kabupaten Maluku Barat Daya,
Maluku, karena tak merespons surat permohonan bantuan yang disampaikan
masyarakat terkait gagal panen yang melanda 12 desa di Pulau Masela, yang sudah
berjalan setahun lebih karena musim kemarau disertai urah hujan yang rendah
serta krisis air bersih.
Maluku, karena tak merespons surat permohonan bantuan yang disampaikan
masyarakat terkait gagal panen yang melanda 12 desa di Pulau Masela, yang sudah
berjalan setahun lebih karena musim kemarau disertai urah hujan yang rendah
serta krisis air bersih.
Protes keras disampaikan
masyarakat lewat Ketua Latupatti Pulau Masela, Maryanus Wakim yang mengancam
akan bergabung dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) jika sampai akhir bulan
Oktober 2016 Gubernur tidak merespons permintaan mereka dengan turun langsung
melihat kondisi mereka yang sangat memprihatinkan.
masyarakat lewat Ketua Latupatti Pulau Masela, Maryanus Wakim yang mengancam
akan bergabung dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) jika sampai akhir bulan
Oktober 2016 Gubernur tidak merespons permintaan mereka dengan turun langsung
melihat kondisi mereka yang sangat memprihatinkan.
“Surat permohonan bantguan telah
kami layangkan ke pa Gubernur namun sampai saat ini tidak ada respons sama sekali.
Beliau hanya sibuk mengurus kepentingan pribadi di Blok Masela. Jika deadline
waktu yang kami berikan dilanggar, kami siap menggerakan seluruh elemen masyarakat
yang tersebar diseluruh nusantara untuk menyampaikan permohonan kami ke Presiden
RI, Ir. Djoko Widodo untuk bergabung dengan Provisnsi NTT,” ungkap Wakim kepada
Mollucastimes. Com, Kamis (06/10/2016) via telepon selular.
kami layangkan ke pa Gubernur namun sampai saat ini tidak ada respons sama sekali.
Beliau hanya sibuk mengurus kepentingan pribadi di Blok Masela. Jika deadline
waktu yang kami berikan dilanggar, kami siap menggerakan seluruh elemen masyarakat
yang tersebar diseluruh nusantara untuk menyampaikan permohonan kami ke Presiden
RI, Ir. Djoko Widodo untuk bergabung dengan Provisnsi NTT,” ungkap Wakim kepada
Mollucastimes. Com, Kamis (06/10/2016) via telepon selular.
Menurutnya, masyarakat Pulau
Masela sangat membutuhkan kehadiran Gubernur untuk melihat langsung keberadaan
mereka saat ini, karena sejak isu Blok Masela mendunia dengan hasil migas,
Pemerintah Provinsi hanya memperhatikan masyarakat Maluku Tenggara Barat (MTB).
Masela sangat membutuhkan kehadiran Gubernur untuk melihat langsung keberadaan
mereka saat ini, karena sejak isu Blok Masela mendunia dengan hasil migas,
Pemerintah Provinsi hanya memperhatikan masyarakat Maluku Tenggara Barat (MTB).
“Jika ada keluhan disana pasti
langsung dijawab. Mereka dianak emaskan dan kami yang menyandang nama masela
dianaktirikan. Ini tak adil namanya. Kami juga memberikan kontribusi suara bagi
pa Gubernur saat mencalonkan diri sehingga pantaslah jika kami protes
ketidakpedulian yang ditunjukkan bagi kami,” tandasnya.
langsung dijawab. Mereka dianak emaskan dan kami yang menyandang nama masela
dianaktirikan. Ini tak adil namanya. Kami juga memberikan kontribusi suara bagi
pa Gubernur saat mencalonkan diri sehingga pantaslah jika kami protes
ketidakpedulian yang ditunjukkan bagi kami,” tandasnya.
Sebagai Latupati Pulau Masela,
dirinya berjanji jika Gubernur tetap masa bodoh
terkait keberadaan mereka, demo menolak kedatangan Gubernur Maluku di
Moa akan dilakukan dengan menurunkan semua elemen masyarakat Pulau Masela. (MT-03)
dirinya berjanji jika Gubernur tetap masa bodoh
terkait keberadaan mereka, demo menolak kedatangan Gubernur Maluku di
Moa akan dilakukan dengan menurunkan semua elemen masyarakat Pulau Masela. (MT-03)