Dialog Kerukunan Intern : Pemimpin Organisasi Gereja Harus Partisipatif Tingkatkan Kerukunan Umat Beragama

by -82 Views

Ambon,MollucasTimes.com-Dalam perkembangan dunia yang bergejolak banyak tantangan  dalam kultur dan agama yang plural di Indonesia sehingga masyarakat dituntut untuk tidak harus menghidupi  gejolak tersebut.

Demikian diungkapkan Plt. Kepala Bidang Dinas Umat Kristen Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku, Nancy  Latuheru dalam dialog Kerukunan Intern Umat Kristen se-provinsi Maluku  Senin, 06/03/17 di Golden Palace Convention Hall.

“Masyarakat Maluku misalnya pernah mengalami konflik sosial, namun kita tidak harus terlelap dalam kondisi tersebut. Sebab itu, pemimpin organisasi gereja harus memiliki motivasi berpartisiapsi aktif meningkatkan kerukunan umat beragama di Maluku,” jelasnya.

Diakuinya, melalui pemimpin organisasi gereja yang langsung bersentuhan langsung dengan masyarakat dapat memberikan pencerahan kepada  masyarakat.

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Kristen, Andar Gultom mengatakan dialog ini juga harus meletakan asumsi pikir pada penilaian dasar umat Kristen.

“Tiga hari ini kita akan membicarakan serta meletakan pola pemikiran  sebagai dasar  dengan tujuan  mempererat kekurunan antar intern umat  serta beragam umat  sehingga dapat menyatukan, mempersatukan kerukunan,  perdamaian dan keadilan beragama,” Ujarnya.

Bahkan Kakanwil Kemeterian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad menyampaikan pentingnya kegiatan dialog ini  adalah guna menjawab visi besar Kemenag Provinsi Maluku.
“Visi tersebut diantaranya  terwujudnya masyarakat Indonesia taat beragama, rukun dan cerdas dalam rangka mewujudkan masyarakat yang gotong royon. Dengan memahami ketiga unsur penting  tersebut,  yang didalamnya termasuk kerukunan, saling menghormati dan menghargai  menghasilkan masyarakat yang menjunjung tinggi supremasi hukum dalam kehidupan beragama,” jelasnya.

Diakuinya, peran ini juga merupakan bagian tokoh gereja yang dibantu Pemerintah dan TNI/Polri sehingga kearifan local masyarakat Maluku dalam Pela Gandong dapat dihidupkan kembali.

“Dengan menanamkan sistem Pela Gandong,  yaitu saling memiliki antar umat beragama dalam era reformasi ini maka rasa ketakutan dapat dihilangkan  tentunya lewat etos kerja dan integritas yang tinggi,” katanya.

Kegiatan Dialog yang akan berlangsung selama 3 hari menghadirkan peserta yang  berasal dari  Ditjen Bimbingan Masyarakat Kristen Kanwil Kemenag Provinsi Maluku seluruh Kabupaten Kota di Maluku, Tokoh Agama, Pejabat Pemerintah  eselon III dan IV, Pihak Polda Maluku dan  SKPD  terkait.(Mg-02)