Dinas Perpustakaan & Kearsipan Kota Ambon Boboti Tenaga Perpustakaan Jadi Arsiparis

by -77 Views

Ambon,MollucasTimes.com-Dalam upaya meningkatkan kapasitas tenaga perpustakaan menjadi tenaga arsiparis, Dinas Perpustakaan dan Kearsuipan Kota Ambon menggelar Bimtek Penyusunan dan Penetapan SOP Penggunaan Arsip Yang Bersifat Tertutup.

Demikian Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota ambon, P. Pattiasina, S.Pd, MMP kepada MollucasTimes.com, Selasa 30/11/2021.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memboboti tenaga perpustakaan kita untuk menjadi pengelola arsiparis. Disamping menjadi pengelola arsip tentunya mereka harus bisa mensosialisasikan kepada orang lain bagaimana proses pembuatan, penciptaan bahkan proses akses arsip oleh publik,” terangnya.

Ada beberapa hal untuk peningkatan kapasitas karena arsip sedikit berbeda dengan perpustakaan.

“Karena memiliki aturan yang rumit, berhubungan dengan hukum terkait analisa resikonya. Nah, mereka harus bisa membuat dan menjelaskan tata naskah dinas, bagaimana membuat Jadwal Retensi Arsip (JRA), bagaimana cara mengelola arsip aktif, arsip in aktif yaitu arsip in aktif dibawah 10 tahun atau diatas 10 tahun kemudian juga mengelola serta inventarisasi arsip statis. Sehingga dengan demikian mereka bisa menata sesuai dengan prosedur,” papar pria berkumis ini.

Pattiasina berharap dengan adanya bimbingan teknis ini, maka minimal mereka sebagai pengelola arsip bisa lebih profesional dalam mengelola arsip.

“Sesuai dengan jenjangnya, arsiparis bisa berdasarkan hasil uji kompetensi sehingga bisa dinyatakan layak menjadi arsiparis. Sebab ini sangat sulit harus berpendidikan khusus. Sementara para tenaga perpustakaan Kota Ambon ini tidak punya latar belakang arsiparis sehingga kita buat pelatihan ini untuk   menutupi kekosongan tenaga arsiparis,” jelas Pattiasina.

Ditambahkan, minat orang untuk menjadi arsiparis sangat minim.

“Lewat BKPSDM Kota Ambon kita sudah membuka lowongan CPNS untuk arsiparis namun hingga kini tidak ada yang berminat. Padahal kebutuhan ini sangat penting. Bisa dibayangkan untuk Indonesia analisa kebutuhan arsiparis adalah  diatas 5 ribuan, namun sekarang baru sekitar 500 orang atau 10%,” rincinya.

Diharapkan tahun kedepan ada masyarakat yang mau mengabdikan diri sebagai arsiparis.

“Sehingga dengan demikian Kota Ambon bisa memiliki arsiparis untuk meningkatkan kualitas perpustakaan dan kearsipan di Kota Ambon,” pungkasnya. (MT-01)