Ambon,mollucastimes.com-Dalam rangka mengembangkan dan memberdayakan penyandang disabilitas sesuai dengan kemampuan dan keahlian, Dinas Sosial Kota Ambon bekerjasama dengan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Wirajaya Makassar telah memberikan pelatihan kerja bagi 8 orang difabel.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, dr. Nurhayati Jasin, Jumat 21/06/19.
“Balai Latihan Kerja di Makasar setiap tahun membuka kesempatan kepada peserta penyandang disabilitas dari setiap kabupaten kota di Indonesia untuk mengikuti pelatihan. Dan Kota Ambon tahun 2018 telah mengirimkan 8 orang peserta. Walaupun dalam prosesnya, hanya 6 orang yang mengikuti pelatihan hingga selesai. Pasalnya dua diantaranya karena tidak terbiasa mandiri maka pihak keluarga meminta untuk kembali,” aku wanita yang kerap disapa dokter Titi ini.
Dikatakan pelatihan selama 6 bulan tersebut sama seperti layaknya pelatihan bagi orang normal.
“Disana (Makassar-red) selain diberikan pembekalan dan pelatihan mereka juga peralatan untuk praktek. Sejumlah bidang yang ditawarkan kepada peserta diantaranya perbengkelan, otomotif, menjahit dan fotografer. Dalam posisinya mereka mengikuti pelatihan ini sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Misalnya perbengkelan, setelah dilatih dan dibekali dengan pengetahuan secara teknis, mereka diberikan bantuan untuk menyediakan peralatan membuka bengkel. Demikian juga dengan ketrampilan yang lain,” jelas Titi.
Menurutnya, setiap tahun BalaiRehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Wirajaya Makassar membuka kesempatan kepada seluruh kabupaten kota di Indonesia untuk mengirimkan usulan peserta yang akan mengikuti pelatihan.
“Jadi setiap tahun, kita memiliki kesempatan sama dengan kabupaten kota lain di Indonesia mengusulkan peserta untuk kegiatan tersebut. Dan tahun 2018 kami mengirimkan 8 orang ini. Dan sekarang mereka sudah kembali ke Ambon, diantar langsung oleh pihak Balai hingga tiba di Ambon,” lugasnya.
Sementara untuk tahun 2019, lanjutnya, pihaknya sudah mengirimkan nama peserta untuk mengikuti pelatihan namun, peserta dari Kota Ambon dipending untuk tahun depan sebab sesuai dengan agenda yang mereka miliki tahun ini kebagian kabupaten kota lain.
Dirinya berharap dengan adanya pelatihan yang diikuti oleh peserta disabilitas, maka akan terbuka kesempatan kerja untuk meningkatkan kesejahteraan melalui keahlian yang dimiliki bahkan juga dapat membuka kesempatan kerja bagi orang lain.
“Selama ini mereka adalah orang-orang yang termarjinalkan akibat kondisi psiko sosial yang dimiliki sehingga rasa minder selalu melingkupi kehidupan mereka. Namun, sekarang mereka mendapat peluang untuk berkarya bahkan dari negara sehingga ada yang menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kehidupan mereka kini telah disetarakan dengan orang normal. Tuhan memberikan mereka kelebihan diatas kekurangan yang dimiliki sehingga keagungan Tuhan nyata bagi semua umat
manusia,” pungkasnya. (MT-01)