Dinsos Proses Perwali Beri Jera Gepeng Di Kota Ambon

by -61 Views

Ambon,MollucasTimes.com-Guna memberikan efek jera terhadap gelandangan dan pengemis (Gepeng) di Kota Ambon, Dinas Sosial Kota Ambon sementara berproses untuk mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwali).

“Tujuan dari Perwali tersebut karena tindakan persuasif tidak diindahkan. Nah, ini akan memberikan efek jera dan memungkinkan tidak ada lagi Gepeng yang berkeliaran di jalan-jalan sehingga Kota Ambon bebas kumuh,” tandas Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, dr. Nurhayati Jassin kepada MollucasTimes.com, Rabu 27/04/2022.

Menurutnya, saat ini sudah ada Peraturan Daerah (Perda) Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

“Tinggal kita buat Perwali sebagai turunan dari Perda dimaksud untuk memberikan efek jera. Jadi, dalam Perda akan mengatur juga bagi yang memberi dan menerima akan dikenakan sanksi sehingga tidak ada lagi pemberian yang menjadikan mereka sebagai orang-orang malas dan tidak mau bekerja,” tandas wanita baik hati ini.

Dikatakan, makin maraknya Gepeng yang berkeliaran di jalan-jalan menjadikan wajah kota tidak manis lagi. 

“Herannya, mereka ini telah kita berikan pembinaan baik dari Dinas Sosial maupun Satpol PP, namun tidak ada jeranya. Hari ini ditertibkan, besok kembali lagi. Ambil contoh ibu dan anak-anak yang biasanya ada di depan Brimob Tantui. Beberapa kali kami membawa anaknya untuk dititipkan di Panti Asuhan dengan tujuan agar ibunya bisa mencari pekerjaan, namun beberapa hari kemudian anak-anaknya diambil lagi. Itu dari anaknya masih bayi sampai kini sudah besar, masih saja kembali ke lokasi tersebut,” akunya.

Demikian juga dengan anak jalanan dan pengemis disabilitas.

“Banyak anak jalanan yang dieksploitasi juga. Pengalaman kami, kalau dikasi bantuan, tidak digunakan dengan benar setelah habis mereka akan kembali ke jalan. Contohnya pengemis disabilitas yang ada di depan Masjid Alfatah. Itu kami beri bantuan untuk jual pulsa, namun usahanya tidak jalan malah kembali lagi mengemis,” papar wanita yang berprofesi sebagai dokter ini.

Jassin mengakui, pihaknya sangat terkendala sarana prasarana untuk membina Gepeng.

“Sampai saat ini kita belum memiliki Shelter atau tempat untuk memberikan pembinaan maupun ketrampilan bagi mereka secara intens. Mereka perlu dibekali dengan ketrampilan sehingga tidak menjadi Gepeng lagi. Semoga kedepan, Pemerintah Daerah dapat memperhatikan hal ini agar semua bisa merubah wajah kota kita menjadi kota yang tetap manise tanpa Gepeng,” pungksanya. (MT-01)