Disdik Kota Ambon Akan Koordinasikan Mitigasi Masuk Kurikulum Mulok

by -53 Views
Mitigasi di sekolah (dok.www.pikiran-rakyat.com)

Ambon,mollucastimes.com-Dalam upaya memberikan pemahaman tentang kebencanaan kepada peserta didik di sekolah, Dinas Pendidikan Kota Ambon akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memasukkan Mitigasi Bencana dalam kurikulum muatan lokal.

Demikian Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Dr. Fahmy Salatalohy, M.Hum kepada mollucastimes.com, Sabtu 02/11/19.

“Pengetahuan mitigasi merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik terutama bagi kita di Kota Ambon yang merupakan daerah rawan bencana. Oleh karena itu, kita akan melakukan kooordinasi bersama instansi yang berkompeten seperti BNPB maupun BPBD. Bahkan hal ini telah kita komunikasikan dengan pihak legislatif dan mendapat respon positif, tinggal bagaimana konsep tersebut disetujui apakah nanti masuk dalam kurikulum muatan lokal atau hanya sekedar berfungsi sebagai Trauma Healing yang dilakukan oleh tenaga pendidik lain,” jelas Salatalohy.

Kadis Pendidikan Kota Ambo, F. Salatalohy (dok. beritabeta.com)

Dikatakan, mitigasi dalam lingkungan sekolah merupakan konsep Dinas Pendidikan.

“Walaupun demikian harus terkolaborasikan dengan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BBPB dalam merumuskan konsep baku untuk masuk dalam kurikulum. Hal ini sangat penting saya katakan lagi mengingat Ambon merupakan salah saru daerah yang rawan bencana. Sehingga dengan demikian menjadi patokan bagi peserta didik jika gempa terjadi ketika mereka berada di sekolah,” jelasnya.

Ditegaskan, Pemerintah Kota kemudian akan mengusulkan hal ini kepada BNPB RI.

“Seperti Ambon sebagai Kota Musik, maka konsep mitigasi bencana bagi peserta didik di sekolah dalam kurikulum juga harus menjadi bahan pertimbangan serta perhatian kita bersama. Jika memang nanti konsep ini dibicarakan di DPRD dan lolos, maka akan dilanjutkan ke BNPB. Diharapkan konsep ini menjadi perhatian seluruh pihak yang berwenang dalam upaya memitigasi peserta didik saat mereka dalam proses beajar mengajar di sekolah,” pungkasnya. (MT-01)