DPPKB Kota Ambon Dorong Perubahan Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

by -113 Views

Ambon,MollucasTimes.com-Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon mendorong pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang memiliki banyak manfaat dalam merencanakan keluarga pada ibu setelah melahirkan. 

Demikian Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon, Ir. J.W Patty, M.Si kepada MollucasTimes.com, Kamis 27/10/2022.

“Selasa kemarin kami telah menggelar pelayanan alat kontrasepsi jangka panjang di Kelurahan Benteng, Kecamatan Nusaniwe. Tujuannya  untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang KB. Ada inovasi terbaru yang kami lakukan melalui proyek perubahan strategi pelayanan alat kontrasepsi jangka panjang (Si Pelayan Alkanjang) untuk memberikan layanan promosi dan konseling kesehatan reproduksi fasilitas kesehatan dan kelompok-kelompok kegiatan masyarakat,” jelas Patty. 

Wanita smart itu mengakui, kesadaran masyarakat menggunakan alat kontrasepsi di Indonesia masih rendah. 

“Hal ini menyebabkan program keluarga berencana tidak berjalan karena tidak berhasil menekan angka kelahiran anak. Di Kota Ambon, selama lima belas (15) tahun terakhir masih didominasi penggunaan alat kontrasepsri jangka pendek berupa pil dan suntik. Sedangkan penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang, spiral, IUD (Intrauterine Device) dan implan atau susuk masih sangat rendah,” akunya.

Patty menuturkan penggunaan Alkanjang bisa lebih menjadi pilihan bagi para ibu mengatasi terjadinya kelahiran yang terlalu dekat. 

“Fungsi lainnya yakni dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencegah kekerdilan pada anak (stunting). Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kami memfasilitasi seratus (100) unit fasilitas pelayanan dan terus mendorong alat kontrasepsi jadi lebih dikenal dan dekat dengan keluarga,” tandasnya.

Wanita cantik itu menambahkan, pasca Rakor beberapa waktu lalu, DPPKB Kota Ambon mengimplementasikan Si Pelayan Alkanjang nantinya di Lima (5) Kecamatan. 

“Rencananya puncak kegiatan akan digelar di Desa Batu Merah sekaligus Launching Aplikasi Si Pelayan Alkanjang,” timpalnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Charles Brabar, SE, M.Si  mengatakan, perencanaan keluarga adalah poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah.  Dengan perencanaan keluarga yang matang, pasangan bisa mengembangkan diri dan karier. 

Disebutkan kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan. Di sisi lain, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dimaksimalkan. 

BKKBN  katanya, terus melakukan inovasi dengan menyediakan alat kontrasepsi implan satu batang dan pil progres yang lebih mudah dipakai oleh ibu. 

“Hadirnya pilihan baru pada alokon suntik dan implan itu, akan lebih mudah digunakan oleh ibu. Setelah sebelumnya hanya tersedia suntik dengan ukuran 3 cc,” akunya

Dijelaskan secara nasional presentrase penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang di Provinsi Maluku masih rendah dibanding daerah lain di Indonesia yakni diangka 37 persen. 

“Dan dari 11 Kabuapten Kota di Maluku, Kota Ambon menujunkan trend peningkatan penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang yang saat ini sudah diatas 50 persen. Untuk meningkatkan penggunaan layanan alat kontrasepsi jangka panjang BKKBN Provinsi Maluku fokus melakukan layanan di Kabupaten yang jauh dari layanan fasilitas kesehatan,” tandasnya. 

Brabar mengakui metode kontrasepsi jangka panjang, keberadaannya kurang populer dan belum menjadi idola,  sehingga sosialisasi menjadi penting, agar mitos-mitos atau ketakutan terhadap MKJP bisa dihilangkan atau diminimalisir. 

“Dengan adanya pilihan-pilihan baru alokon ini juga  menjadi daya tarik juga bagi penggerakan KB pasca persalinan. Kami berharap jejaring pelayanan fasilitas kesehatan bisa bertambah yakni faskes dari bidan praktik mandiri menjadi ujung tombak dari pelayanan KB,” pungkasnya. (MT-01)