“Peran legislasi dalam tiga fungsi sangat mendukung, diantaranya fungsi regulasi, anggaran serta pengawasan yang dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2018 dan 2019,” ungkap Pormes.
Ambon,moluccastimes.id-Dalam upaya mendukung program pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, perlu diperkuat tiga aspek sebagai fungsi utama legislasi.
Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi I DPRD Kota Ambon, Zeth Pormes, S.Sos sebagai nara sumber dalam kegiatan Pelaksanaan Pembangunan Keluarga Melalui Pembinaan Ketahanan Dan Kesejahteraan Keluarga, yang dihelat Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Jumat 19/09/2025.
“Peran legislasi dalam tiga fungsi sangat mendukung, diantaranya fungsi regulasi, anggaran serta pengawasan yang dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2018 dan 2019,” ungkap Pormes.
Legislator Partai Golkar itu menyatakan dalam fungsi regulasi, DPRD akan mendorong lahirnya aturan yang melegitimasi kerja dan mendukung pemberian insentif bagi kader KB.
“Beberapa kesempatan berdialog dengan kader dan pelaksana KB se-Kota Ambon, mereka menginginkan adanya regulasi yang memperkuat kerja mereka sekaligus insentif yang memadai,” ujarnya.
Menurutnya, dukungan fiskal harus disesuaikan dengan kemampuan daerah.
“Dalam hal ini kita juga harus memperhatikan anggaran daerah, jika memang bisa mencukupi maka secara otomatis insentif dapat ditingkatkan untuk memacu kinerja. Karena mereka bekerja juga untuk menyiapkan generasi Emas 2045, sehingga sah-sah saja menjadi perhatian juga,” ulasnya.
Dari aspek atau fungsi pengawasan, Pormes menyatakan DPRD akan memastikan seluruh program dan kegiatan yang dijalankan Dinas PPKB terbukti memberikan manfaat bagi peningkatan kapasitas keluarga di Ambon.
“Karenanya butuh semnagat kolaborasi bersama Pemerintah Daerah, DPRD, Pemangku Kepentingan, hingga masyarakat dalam mendukung program Dinas PPKB.
“Kita butuh kolaborasi yang intens agar program-program terutama Kampung KB bisa menciptakan keluarga yang memiliki ketahanan, baik finansial maupun mental, serta menjadi keluarga yang mandiri,” pungkasnya.(MT-01)