“Jika kita temui perbedaan bersifat personal tidak lalu harus menjadi masalah komunal. Negara kita adalah negara hukum karena itu harus diselesaikan sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Semoga energi dan semangat positif dari Perayaan 7 Syawal Pukana ini bisa tersiar di seluruh pelosok di Bumi Raja-Raja, sebab kita semua ini adalah saudara (Katong Samua ini Basudara),” terang pria berkumis tebal itu.
Leihitu Barat,moluccastimes.id-Sejatinya merawat ikatan sosial, memperkuat hubungan silaturahmi pela gandong, merupakan hal fundamental dalam upaya membangun Maluku yang luar biasa.
Demikian Gubenur Maluku, Hendrik Lewerissa dalam arahan memperingati 7 Syawal Pukana di Negeri Larike, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa 08/04/2025.
“Percumalah kita membangun gedung-gedung dan sarana prasarana, maupun infrastruktur dengan menghabiskan begitu banyak anggaran, yang berasal dari uang rakyat, tetapi ikatan sosial dalam hubungan silaturahmi kita lupakan,” tandas pria smart itu.
Lewerissa mengatakan, dalam semangat perayaan Pukana bisa terpancar ke seluruh Negeri di Provinsi Maluku.
“Jika kita temui perbedaan bersifat personal tidak lalu harus menjadi masalah komunal. Negara kita adalah negara hukum karena itu harus diselesaikan sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Semoga energi dan semangat positif dari Perayaan 7 Syawal Pukana ini bisa tersiar di seluruh pelosok di Bumi Raja-Raja, sebab kita semua ini adalah saudara (Katong Samua ini Basudara),” terang pria berkumis tebal itu.
Perayaan dengan tajuk “Memaknai 7 Syawal Dalam Konteks Budaya Negeri Sebagai Wahana Pemersatu Bangsa”, dihadiri juga oleh Anggota DPR RI Dapil Maluku Saadiah Uluputty, Forkopimda Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah, Bupati Maluku Tengah dan jajaran, Asisten dan Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah, Raja Negeri Larike dan jajaran, Upu Latu se-Jasirah Leihitu Barat.(MT-01)
