Faktor Psikologis Pengaruhi Pemahaman Masyarakat Terhadap Tsunami

by -67 Views

Ambon,mollucastimes.com-Untuk memahami bagaimana terjadinya bencana baik Gempa maupun Tsunami,  maka masyarakat harus mengetahui bahwa psikologis adalah faktor utama  pendukungnya.

Kepala BNPB RI, Doni Monardo (27/09/19)

Demikian penekanan yang disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Letjen TNI Doni Monardo, di sela kunjungan ke sejumlah tempat pengungsian pasca gempa di Kota Ambon, Jumat 27/09/19.

“Masyarakat yang meninggalkan rumah mereka dan memilih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, penyebabnya adalah karena faktor psikologis. Siapa yang tidak khawatir atau takut ketika mendengar informasi akan ada gempa susulan lebih besar yang mengakibatkan Tsunami,?” ucapnya dengan nada bertanya.

Dikatakan, padahal sebenarnya informasi yang didengar tidak benar. “Mengapa tidak benar karena hingga saat ini belum ada satupun teknologi di negara manapun dapat memprediksi atau memberikan gambaran pasti terjadinya gempa. Karenanya kebanyakan berita atau informasi yang diterima masyarakat itu adalah berita palsu atau hoax. Disinilah psikologi masyarakat mulai bermain,” akunya.

Sehubungan dengan hal tersebut, dirinya meminta agar Pemerintah Daerah secara simultan memberikan sosialisasi terkait gempa.

“Ini hal penting yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam upaya memberikan pemahaman bagaimana dan apa saja betuk maupun perilaku gempa yang akan terjadi. Dengan demikian masyarakat memiliki pengetahuan sehingga mampu mengabaikan berita maupun informasi hoax yang menghampiri,” jelasnya.

Diakui Monardo, penyebab terjadinya Tsunami melalui beberapa faktor dengan gempa atau tanpa gempa.

“Tsunami yang didahului oleh gempa yaitu gempa besar disertai naiknya gelombang besar, sementara Tsunami yang terjadi tanpa gempa, disebabkan oleh runtuhnya tebing besar didalam laut yang menimbulkan gelombang yang sangat besar. Ini yang harus dipelajari dan dimengerti oleh masyarakat sehingga tidak salah kaprah,” jelasnya.

Karena itu, tekannya, alangkah baiknya masyarakat hanya memperoleh informasi dari pihak yang berkompeten sehingga tidak terombang-ambing dengan hoax yang dihembuskan bahkan  tidak dapat dipertanggung jawabkan.(MT-01)