![]() |
Foto gedung kantor AMO saat gempa 10/10/19 |
Ambon,mollucastimes.com-Gempa hari ini, Kamis 10 Oktober 2019 juga meruntuhkan bangunan Ambon Music Office (AMO) yang terletak tepat bersebelahan dengan Balai Kesehatan Mata Ambon-Vlissingen di Jalan Upua Baguala, Passo Kecamatan Baguala.
Menurut Direktur AMO, Ronny Loppies, ketika dihubungi lewat selulernya kerusakan yang dialami pada bumbungan atap kantor.
“Gempa tersebut merusak bumbungan atap kantor AMO sedangkan didalam ruangan kantor belum dapat dipastikan karena kita belum melihat kedalamnya. Kita belum berani masuk,” jelasnya.
Diakuinya, saat gempa terjadi dirinya beserta pegawai yang lain tidak berada di kantor sehingga tidak mengalami goncangan gempa dalam kantor.
“Kebetulan hari ini ada pelaksanaan Pesparawi Tingkat Kecamatan Baguala dan saya sebagai jurinya sehingga tidak berada di kantor,” akunya.
Walaupun demikian diakuinya, keretakan sudah ada saat gempa pertama pada 26 September 2019 lalu.
Gedung Kantor AMO di Jalan Upua Baguala , Passo, Kec, Baguala |
“Gempa yang mengguncang dengan skala 6.8 pada tanggal 26 September tersebut telah merenggangkan kaca pintu masuk bagian depan kantor. Dan hari ini ditambah gempa pukl 13.34 WIT dengan atap bangunan yang runtuh dan terlepas,” jelasnya.
Hal ini dibenarkan Advicer AMO, Maris Hetharia.
Hetharia yang pasca gempa hari ini bersama Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler serta Sekertaris Kota Ambon, A.G Latuheru, SH, M.Si mengunjungi kompleks perkantoran di Jalan Upua Baguala.
Wawali, Sekot serta sejumah pimpinan OPD tinjau lokasi (10/10/19) |
“Tadi beberapa jam lalu saya bersama Pak Wawali dan Pak Sekot yang didampingi beberapa Pimpinan OPD mengunjungi kompleks perkantoran milik Pemerintah Kota Ambon di jalan Upua Baguala tersebut. Setelah melihat kerusakan yang terjadi khususnya pada tiga bangunan yaitu Kantor Dinas Sosial yang didalamnya ada beberapa kantor, kemudian Kantor Badan Meteorologi serta kantor AMO, menurut Pak Wawali ketiganya tidak dapat digunakan lagi,” ucap Hetharia mengutip Wawali.
Dikatakan, akibat gempa yang terjadi sepanjang pagi hingga sore ini pihaknya belum berani masuk ke dalam kantor, walaupun status kantor AMO ini hanya sementara.
“Kita juga tidak mau mengambill resiko runtuhnya bangunan dengan atau tanpa gempa, ketika kita berada dalam kantor. Karena itu, kita sudah menyepakati bersama Pak Wawali dan Pak Sekot dalam beberapa hari kedepan seluruh barang harus dievakuasi. Kalau saat ini belum bisa dulu,” tandas Hetharia.
Sementara itu, gedung kantor AMO tersebut didalamnya berisi peralatan musik, dokumen musik, berbagai piringan hitam, karya dari Kace Hehanussa, Hawaian pertama milik Bing Leiwakabessy serta peralatan harian lainnya.(MT-01)