Grand Final Turnamen Perdana Surfing “Lawe Kokohu” Latu 2025, Gubernur : Jual Kearifan Lokal

by -4 Views

“Turnamen surfing Lawe Kokohu ini akan diisi dengan berbagai proyek edukatif yang sangat relevan dan inovatif seperti, selancar dan sains laut, surfpreneur atau bisnis ramai pantai, kampanye pantai aman dan sehat, papan selancar inovatif dari limbah lokal dan cerita ombak (surfing dalam lensa budaya) dalam rangka menggali dan mendokumentasikan nilai-nilai budaya di balik tradisi surfing,” tambahnya.

Amalatu,moluccastimes.id- Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, SH, LL.M mengapresiasi Grand Final Turnamen Perdana Surfing “Lawe Kokohu” Latu 2025, inisiasi SMA Negeri 15 Seram Bagian Barat.

“Turnamen ini bukan sekadar ajang kompetisi olahraga, melainkan sebuah inisiatif luar biasa dalam mendukung implementasi kurikulum merdeka melalui pendekatan project based learning serta deep learning yang berakar pada konteks kearifan lokal (local wisdom) dan potensi wilayah pesisir,” ujar Gubernur saat membuka kegiatan yang berlokasi di Negeri Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kamis 19/06/2025.

Dikatakan Negeri Latu merupakan salah satu negeri Adat terbesar di Wilayah Timur Kabupaten SBB, yang kaya dengan kearifan lokal, juga sumber daya alam seperti cengkeh, kelapa, serta keindahan pantai yang eksotik.

Lebih lanjut, Gubernur mengatakan ini adalah kesempatan emas untuk melestarikan kearifan lokal dan memperkenalkannya kepada dunia luar, menjadi media edukasi dan pemberdayaan pemuda desa, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan laut.

“Turnamen surfing Lawe Kokohu ini akan diisi dengan berbagai proyek edukatif yang sangat relevan dan inovatif seperti, selancar dan sains laut, surfpreneur atau bisnis ramai pantai, kampanye pantai aman dan sehat, papan selancar inovatif dari limbah lokal dan cerita ombak (surfing dalam lensa budaya) dalam rangka menggali dan mendokumentasikan nilai-nilai budaya di balik tradisi surfing,” tambahnya.

Gubernur menambahkan inisiatif ini merupakan contoh nyata bagaimana kurikulum merdeka dapat diimplementasikan secara kontekstual, menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan relevan dengan kehidupan siswa, ini adalah langkah maju untuk membentuk generasi muda Maluku yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memilki karakter kuat, cinta tanah air dan kearifan lokal.

“Saya sangat berharap, melalui kegiatan ini para siswa dapat mengembangkan potensi diri, mengasah keterampilan, serta menumbuhkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan budaya lokal, semoga Turnamen Surfing Edukatif ini berjalan sukses, lancar, dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kemajuan Pendidikan dan Pariwisata di Maluku, khususnya di Kabupaten Sera

Gubernur mengatakan surfing di Desa Latu bukanlah sekadar olahraga modern, tetapi ini adalah bagian dari tradisi turun-temurun yang telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat pesisir.

“Anak-anak remaja Desa Latu telah terbiasa menari di atas ombak dengan menggunakan laat-alat sederhana, yang merupakan perwujudan kearifan lokal, hubungan harmonis dengan alam, dan semangat hidup masyarakat pesisir,” ungkap Lewerissa.

Fenomena ini ujar Gubernur, membuktikan bahwa surfing di Desa Latu bukanlah seutuhnya budaya yang diimpor, melainkan telah menjadi identitas lokal masyarakat pesisir.

Hadir juga pada kesempatan itu Ketua TP PKK Provinsi Maluku Maya Baby Lewerissa, Wakil Bupati Seram Bagian Barat dan Istri, Pimpinan dan Anggota DPRD SBB, Sekda Kabupaten SBB dan Istri, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan Kabupaten SBB, Forkopimcam Amalatu, Kepala SMA Negeri 15 SBB, Kepala Desa, Raja Negeri Leparissa Amalatu, Panitia Turnamen Surfing Edukatif, Peserta Turnamen, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda, serta berbagai pihak terkait.(MT-01)