Ambon,Mollucastimes.Com- Persoalan penyelesaian tambang emas yang ada di Pulau Romang Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang ada di Kelola oleh PT Gobel Borneo Utama (GBU) menjadi sebuah wacana penting bagi Gubernur Maluku Ir Saidd Asagaff dalam memberikan keputusan dalam untuk menutup aktivitas penambangan yang dilakukan oleh PT GBU.
Berdasarakan hasil temuan tim pengamatan dampak lingkungan yang dilakukan oleh oleh Tim AMDAL Universitas Pattimura yang diketuai oleh Profesor Agus Kastanya menemukan adanya unsur gas yang keluar dari lokasi proses penambangan yang di pastikan akan merusakan ekosistem kehidupan yang ada di Pulau Romang Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD)
Gubernur Maluku Ir Saidd Asagaff saat ditemui Wartawan di kantor Gubernur Maluku seusia menghadiri pertemuan bersama deng Tim Amdal Unpatti, Selasa (24/011/2017). Kepada wartawan Assagaff menjelaskan berdasarkan hasil pertemuan, selaku Gubernur Maluku dengan Tim Kajian Amdal Unpatti telah disepakati untuk melakukan penutupan terhadap aktifitas pertambangan pulau Romang yang dikelola oleh PT Gobel Borneo Utama (PT GBU)
“Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Ketua Tim Amdal Unpatti Prof Agus Kastanya dalam pertemuan hari ini (Selasa- red) mengatakan berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Tim Amdal Unpatti yang turun secara langsung ke lokasi tambang emas pulau Romang menemukan adanya semburan gas metahnol dan kadar merkuri yang sangat berpengaruh terhadap proses kehidupan ekosistem Mahkluk hidup yang ada di Pulau Romang,” ungkap Assagaff. yang di Ketuai oleh Profesor Agus Kastanya pembahasan Tambang mengatakan ada kemungkinan PT GBU akan saya tutup.
Assagaff menambahkan dari hasil paparan Tim Amdal Unpatti menemukan ada banyak pelanggaran salah satunya perubahan lingkungan di daerah sekitar lokasi tambang sehingga untuk melindungi masyarakat dari ulah dampak lingkungan yang terjadi dari proses pertambangan emas yang ada di Pulau Romang, maka sudah seharusnya proses tambang Romang segera ditutup.
“Selaku Gubernur Maluku saya sangat prihatian dengan kehidupan masyarakat disana, jadi kemugkinan akan saya tutup aktifitas tambang emas yang ada di Pulau Romang Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD),” tandas Assagaff. (MT-10)