![]() |
Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler (31/10/19) |
Ambon,mollucastimes.com-Predikat Ambon sebagai Kota Musik Dunia dari UNESCO merupakan anugerah Tuhan atas usaha yang dilakukan oleh seluruh komponen khususnya di Kota Ambon yang sementara dilanda gempa, sehingga wajib disyukuri.
Demikian Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler, di sela konferensi pers di Balai Kota Ambon, Kamis 31/10/19.
“Ini adalah anugerah bagi kita di Kota Ambon, bayangkan saja kita bisa mewakili Indonesia menyandang predikat Kota Musik Dunia di tengah bencana gempa yang melanda kita saat ini. Syukur bagi Tuhan,” ungkapnya.
Tidak lupa Hadler menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu Kota Ambon sehingga mendapatkan predikat Kota Musik Dunia.
“Semua karya dan kerja kita diakui oleh dunia. Bagi semua pihak yang telah membantu, atas nama Pemerintah Kota Ambon, saya mengucapkan banyak terima kasih. Pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh komponen yang telah memberikan sumbangsih. Disini ada Ambon Music Office (AMO) dibawah koordinator pak Ronny Loppies serta jajarannya, seluruh musisi, penyanyi, pemusik baik dalam dan luar negeri yang telah berkolaborasi, menunjang, menghadirkan suasana musik yang nyata di Kota Ambon sehingga penantian selama ini dapat terbukti,” jelasnya.
Direktur AMO, Ronny Loppies, Wakil Walikota, Sekertaris Kota Ambon |
Pencapaian ini, lanjutnya, merupakan langkah awal perjuangan baru untuk lebih mendapat kepercayaan dunia tentang keberadaan musik sebagai darah daging orang Ambon.
“Kedepan masih ada yang harus kita lakukan dan kerjakan, sebab ini baru perjuangan awal. Banyak hal yang harus kita benahi, terutama menyiapkan serta melengkapi seluruh fasilitas pendukung dan infrastruktur sehingga benar-benar Kota Ambon memiliki nilai sebagai kota berkarakter musik,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Ambon Music Office (AMO), Rony Loppies mengatakan, hasil yang dicapai tidak lepas dari kerja keras bersama antara AMO, Pemerintah Kota, Bekraf, serta para stakeholder lainnya.
Tim Ambon MusicOffice (AMO) 31/10/19 |
“Kita dari AMO bekerja sesuai apa yang dicanangkan Pemerintah Kota Ambon dalam menjadikan Ambon sebuah kota dengan kualitas Internasional yang berada pada kondisi jejaring kota kreatif. Ini bukan pekerjaan yang gampang, tapi kami sepenuhnya didukung oleh berbagai pihak,” tuturnya.
Menurutnya banyak kota yang mengajukan sebagai kota kreatif berulang kali namun tidak mendapat simpati UNESCO.
“Kita bersyukur Kota Ambon sekali mendaftarkan diri, sekali itu juga ditetapkan bersama 65 Kota lain di dunia yang berhak mendapat pengakuan UNESCO. Ada tiga kota di Indonesia yang ditetapkan sebagai Kota Kreatif versi UNESCO selain Ambon, ada Pekalongan dan Bandung,” ucapnya.
Dirjen UNESCO, Audrey Azouulay (dok,Unesco) |
Loppies mengatakan pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan adalah mempertahankan ekosistem bermusik di Kota Ambon.
“Pasalnya, setelah ditetapkan sebagai Kota Musik Dunia maka setiap dua tahun sekali UNESCO akan melakukan evaluasi. Sejalan dengan hal tersebut maka pengembangan ekosistim bermusik perlu terus dikembangkan dimana ini membutuhkan sinergitas, kolaborasi dari semua komponen karena musik akan menjadi sektor unggulan yang diprioritaskan,” pungkasnya.
Adapun penetapan Ambon sebagai Kota Musik Dunia versi UNESCO bersama 65 Kota lainnya di dunia. Menurut Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay yang dilansir dari en.unesco.org, saat ini total jaringan Kota Kreatif UNESCO didunia sebanyak 246 Kota, berasal dari seluruh benua dan wilayah dengan level pendapatan dan populasi yang berbeda.
Kota-kota tersebut akan bekerjasama dengan misi menempatkan kreativitas dan ekonomi kreatif sebagai inti dari rencana pembangunan kota dalam menjadikan kota tangguh, aman, inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan agenda PBB 2030 yakni Pembangunan Berkelanjutan.