Ambon,mollucastimes.com-Dalam rangka mendukung Kota Ambon menuju City Of World Music 2019 serta sebagai salah satu Destinasi Pariwisata 2020, maka Festival Eri harus menjadi Economic Ranger atau pemicu pengembangan dan peningkatan ekonomi serta taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut dikatakan Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler di sela Pembukaan Festival Eri, yang turut dihadiri Anggota Komisi X DPR RI Kamis 14/02/19.
“Kekayaan seni dan budaya lokal harus terpelihara dengan baik terutama dalam memberikan topangan bagi Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia. Salah satunya adalah dengan digelarnya Festival Eri. Festival ini diharapkan menjadi Economic Ranger atau pemicu pengembangan dan peningkatan ekonomi, taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat di Nusaniwe secara khusus dan Kota Ambon secara umum,” papar lelaki berkacamata ini.
Dikatakan dengan adanya Festival Eri, diharapkan tumbuh sejumlah ide-ide baru yang kreatif serta partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan festival lainnya di Kota Ambon sehingga khazanah seni budaya lokal Kota Ambon sebagai kekayaan harus ditingkatkan
“Diharapkan bukan saja Festival Eri tetapi ada festival negeri lainnya yang digelar dengan skala yang sama atau lebih sehingga mampu meningkatkan pariwisata di Kota Ambon. Bahkan kita berharap kunjungan Anggota Komisi X DPR RI, akan membawa dampak positif terutama dalam kemajuan pariwisata di Kota Ambon,” tegasnya.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi X DPR RI, DR. H Abdul Fikri Faqih, MM mengatakan pariwisata merupakan Bintang Yang Sedang Bersinar (Rising Star) dikemas dalam budaya lokal etnis, mampu mendongkrak ekonomi kreatif (Ekraf) masyarakat.
“Pariwisata dan Ekraf merupakan sumber devisa nomor dua. Jika pariwisata Kota Ambon masuk dengan muatan budaya dan Ekraf lewat musik, maka sudah sepantasnya Ambon dinobatkan sebagai Kota Musik. Sebab musik merupakan 1 dari 16 sub sektor Ekraf. Ini akan menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia sebab telah memberikan kontribusi bagi masyarakat. Karena itu harus serius menangani pariwisata,” harapnya.
Ditambahkan, membangun pariwisata harus ada pemahaman yang sama antara Pemerintah dan Stakeholder.
“Tiga unsur yang harus dipenuhi jika ingin membangun pariwisata yang baik. Yang pertama adalah kesiapan secara fisik yaitu sarana hotel maupun home stay, ditambah dengan budaya keramahan yang dimiliki. Hal kedua adalah aksesibilitas, dimana sarana jalan menuju lokasi pariwisata harus diperhatikan. Olehnya harus ada kerjasama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Kota.Yang ketiga adalah atraksi, dimana festival Eri ini telah menjadi gaung Ambon Sebagai Kota Musik. Saya yakin dengan kesehatian dan kesepahaman maka Kota Ambon akan turut membangun dan mengokohkan perekonomian Indonesia,” jelasnya.
Pembukaan Festival Eri selain dihadiri oleh 5 Anggota Komisi X DPR RRI, dihadiri Kementerian Pariwisata diantaranya Staf Ahli Bidang Mulltikultural, Deputi Kelembagaan, Kepala Bidang Pemasaran Area 4, Kementerian Kebudayaan, Perpustakaan Nasional.
Dalam kesempatan itu juga Pemerintah Kota Ambon memberikan cinderamata kepada Komisi X DPR RI yang diterima oleh Wakil Ketua Komisi X, DR. H Abdul Fikri Faqih, MM.
Festival Eri dimeriahkan dengan Hiburan Musik dari Vandro Louhenapessy & Paradiso Band, Will & Friend Band, Hiburan Terompet Pemuda Erie, Tari Siru Siru dari Sanggar Lima Belas, Tari Samrah dari Sanggar Asokah dan Lomba Sunset Photography yang diikuti 30 peserta. (MT-01)