Ambon, Mollucastimes.Com- Pemahaman nilai-nilai agama sebagai perekat keharmonisan antar umat beragama masih dinilai minim dikalangan masyarakat Kota Ambon.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Ambon. Drs. Hanafi Khasim, M.MPd, kepada Mollucastimes.Com, Selasa (04/06/2016) saat ditemui di ruang kerjanya.
Dikatakan, perlu diadakan kembali dialog keagamaan untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat Maluku, khususnya Kota Ambon bahwa agama bukan menjadi alasan timbulnya sekat atau ruang pemisah antar sesama pemeluk agama tapi agama sebagai alat pemersatu.
“Seperti yang kita ketahui, Maluku sudah ditetapkan sebagai laboratorium kerukunan umat beragama, maka itu perlu adanya kesadaran guna menciptakan hidup rukun antar sesama,”katanya
Selain itu, dirinya mengakui bahwa akan mengupayakan semaksimal mungkin agar kesadaran itu akan ditanamkan dari lembaga Kemenag sebelum nantinya dapat menjadi virus yang baik bagi masyarakat luar dan dirasakan oleh semua pelaku pemeluk agama.
“Kita harusnya lebih menjaga kerukunan antar umat beragama, dan ini akan kami terapkan dari lembaga Kemenag sendiri dan nantinya akan menjalar kedalam kehidupan sehari-hari maupun lingkungan lainnya. Jadi ini bukan lagi ajang untuk berbicara tentang benda tajam (parang) tapi bagaimana kita bias menuntaskan masalah perbedaan etnis, ras, golongan dan agama, bukan sekat tapi keterikatan,”ungkapnya
Sementara itu, dirinya menambahkan kondisi Kota Ambon selepas dari konflik yang terjadi beberapa tahun lalu dirasakan jauh lebih baik, apalagi dengan adanya berbagai inisiatif dari kalangan anak muda serta kelompok sosial dan juga pemerintah yang berupaya mengembalikan persatuan agama di kota ini.
“Saya merasa setelah konflik beberapa tahun lalu melahirkan pemikiran-pemikiran positif dari kalangan muda. Berbagai macam cara mereka mengupayakan untuk memberi kesan hangat kembali, apalagi dengan ada dorongan dari pihak pemerhati sosial dan pemerintah,”akuinya
Dirinya berharap segala hal yang berbau positif dapat memberikan kontribusi dan interaksi sosial yang baik untuk semua pelaku pemeluk agama yang menetap di Maluku, khususnya Kota Ambon. (Mg-03)
