Hanafi Kashim : Karakter Anak Menunjukan Kualitas Diri Orangtua

by -155 Views

Ambon, Mollucastimes.Com- Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Ambon, Drs. Hanafi Khasim, M.MPd angkat suara perihal peran orangtua dalam mendidik anak yang menurutnya harus dimulai dengan cara menanamkan nilai-nilai keagamaan mulai dari usia dini, hingga nantinya tumbuh dan menjadi dewasa.

Saat ditemui Mollucastimes. Com, Senin (5/9/2016) diruang kerjanya, Khasim  mengatakan, pendidikan agama merupakan ilmu yang wajib diterapkan oleh setiap orangtua dalam membina serta membentuk karakter dan pola pikir perkembangan anak yang mulai ditanamkan dari lingkungan dimana mereka hidup dan beradaptasi.

“Pendidikan agama merupakan ilmu yang sudah diwajibkan bagi setiap orangtua unuk diterapkan agar membentuk tingkah laku anak, mulai dari caranya berpikir hingga pada bagaimana anak  dapat mengimplementasikanya ke lingkungan dimana ia tinggal,”Jelasnya.

Menurutnya, orangtua merupakan kunci tumbuh dan berkembangnya ilmu pendidikan agama yang diterapkan oleh orangtua, terutama peran seorang Ibu yang pada dasarnya sudah menjadi Madrasah atau sekolah pertama dimana anak mulai menimba ilmunya sejak dini dan mulai belajar mengenal jati diri mulai baik itu hal positif hingga negatif.

“Dalam perspektif seperti ini, kita sendiri sudah mengetahui perilaku atau kepribadian seorang anak dapat dilihat dari bagaimana orangtuanya mendidiknya di rumah. Apalagi seorang ibu yang pada dasarnya memang menjadi madrasah pertama yang harusnya lebih menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam diri anaknya sebelum nantinya ia dilepaskan untuk mengejar ilmu dibangku pendidikan,”ungkapnya

Diakuinya,  minimnya angka pendidikan  ilmu agama yang diterapkan oleh orangtua kepada anak, bisa menjadi salah satu faktor cacatnya mental dan karakter anak tersebut. Sehingga banyak sekali generasi muda yang sudah dengan sengaja melenceng dari apa yang sudah diharapkan yakni untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik.

“Misalnya,  kalau saja orangtua tidak menanamkan nilai-nilai agama dari usia anak masih berumur tiga tahun hingga nantinya tumbuh menjadi remaja dan dewasa,  kedepan anak  bisa cacat mental. Baik itu dalam tingkah laku serta pola berfikirnya. Dan itu  secara langsung sudah menjadi sesuatu yang sulit untuk dirubah, sehingga nantinya orangtua akan merasa kesulitan dalam hal membimbing anak tersebut kembali,”ujarnya.

Dirinya berharap agar setiap orangtua mau menjadi madrasah pertama dalam hal mengembangkan karakter anak dibidang keagamaan serta dapat membantu dalam hal mendidik, mengasihi, mengayomi dan memotivasi anak agar dapat tumbuh besar dan menjadi pribadi yang baik.
“Sebab karakter seorang anak menunjukan kualitas diri orangtuanya,”tandasnya. (Mg-03)