Ambon,MollucasTimes.com-Karena dinilai berhasil melakukan inovasi serta memitigasi perubahan iklim, Negeri Rutong Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon menerima Penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Utama Tahun 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Selasa 19/10/2021.
Raja Negeri Rutong, Reza Valdo Maspaitella saat dikonfirmasi MollucasTimes.com, membenarkan hal tersebut.
“Benar Negeri Rutong menerima Penghargaan Proklim yang merupakan penghargaan tertinggi dari KLHK dan diberikan kepada desa terbaik yang dinilai berhasil dalam membuat inovasi dan menerapkan mitigasi perubahan iklim se-Indonesia. Sementara kategori desa untuk mendapatkan penghargaan ini antara lain menghijaukan dan menghutankan daerahnya, memilah sampah, menghemat pemakaian listrik dan air, tidak membakar sampah, hutan dan lahan, meningkatkan ketahanan pangan serta mengurangi risiko, dan ancaman akibat bencana terkait iklim,”jelas Maspaitella.
Partisipasi Seluruh Komponen
Diakui pria tampan ini, Rutong telah melakukan aktivitas pelestarian lingkungan hidup.
“Pelestarian tersebut adalah bagian penyelengaraan adat istiadat untuk menjaga kestabilan alam. Contohnya pada waktu yang telah ditentukan, warga dilarang untuk menangkap jenis-jenis biota laut tertentu ataupun pengambilan hasil perkebunan seperti kelapa dan lain-lain. Hal ini dilakukan sebagai upaya masyarakat adat menjaga keseimbangan dan pelestarian alam atau biasa yang kita orang Ambon sebut sebagai SASI,” tandas Maspaitella.
Selain aktivitas dilaut, lanjutnya, aktvitas di darat juga menjadi perhatian.
“Kita memiliki Hutan sagu yang dipelihara dengan baik sehingga akhirnya sagu mampu menjadi salah satu produk ketahanan pangan. Disamping itu, Hutan Sagu dapat menjadi kawasan hutan lindung bagi pesisir pantai Negeri Rutong. Kemudian ada aktifitas Forum Anak Kami dimulai di pertengahan 2020 yang fokus pada peduli lingkungan hidup, baik menjaga kebersihan lingkungan hingga kegiatan daur ulang sampah plastik. Bahkan mereka menjadi ambassador gerakan pro iklim dan sebagai pilot project pengadaan bank sampah,” Maspaitella menjelaskan.
Tak sampai disitu saja, peran para Ibu PKK serta Kaum Ibu dari Komunitas Gereja telah menggerakan kelompok Dasa Wisma.
“Kegiatan Ibu PKK ini diantaranya membuat pembibitan dan penanaman pohon di sekitar pekarangan rumah masing-masing. Artinya semua komponen bekerja secara koorporatif dalam bidang masing-masing. Semua adalah tujuan RPJM Pembangunan Rutong berbasis Sustainable Development Goal di mana program pembangunan berkelanjutan ini merupakan bagiam integral dari pembangunan kerja kami,” tambahnya.
Maspaitella menegaskan kolaborasi seluruh komponen yang ada di Negeri Rutong akan berdampak untuk seterusnya.
“Kita akan meninggalkan jejak yang baik untuk diwarisi oleh generasi yang akan datang. Prestasi ini harus menjadi cambuk bagi Negeri Rutong untuk terus peduli lingkungan, harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Sehingga kedepan bisa saja kita memperoleh penghargaan yang lain lagi.
Penghargaan Proklim ini diluncurkan KLHK sebagai gerakan pengendalian perubahan iklim berbasis komunitas, merupakan bentuk pengakuan Pemerintah atas inisiatif, dedikasi, dan komitmen masyarakat dalam mendukung penguatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan.
“Semua aspek diataslah yang membuat Tim Penilai Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan ini kepada kami bersama beberapa desa yang ada di Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Kami merasa terhormat bisa menjadi negeri yang mendapatkan penghargaan ini dari Propinsi Maluku,” imbuhnya.
Maspaitella tidak lupa mengucapkan terima kasih Pimpinan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku juga Kota Ambon atas kerjasama dan pembinaan terkait inisiatif proiklim di Negeri Rutong. Juga kepada tim perangkat Negeri Rutong, Kelompok Peduli Lingkungan Hidup, Lembaga Adat Negeri serta seluruh komponen masyarakat yang terlibat. (MT-01)