“Laut adalah hidup, budaya dan masa depan sehingga untuk menjaganya diperlukan tanggungjawab bersama,” pungkas wanita rendah hati itu.
Mahu,moluccastimes.id-Atas inisiasi dan prakarsa membuat Peraturan Negeri(Perneg) tentang Perlindungan Dugong (Duyung) menghantar Kepala Pemerintah Negeri Administratif Mahu, Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah dinobatkan sebagai salah satu tokoh inspiratif perlindungan kawasan konservasi laut dalam Ocean Legacy Awards 2025 di Bali, 15 Agustus 2025.
“Pembuatan Perneg ini sesungguhnya berawal dari project Kalesang Dugong kerjasama Coral Triangle Center (CTC) dan Yayasan Baileo Maluku sejak tahun 2013,” aku Kepala Pemerintah Negeri Administratif Mahu, Christina M. Lawalata, SE, Sabtu, 23/08/2025.
Disebutkan wanita berkacamata ini, ada 4 negeri di Pulau Saparua yang diarahkan untuk membuat Perneg Dugong.
“Empat negeri yaitu Booy, Porto, Ihamahu dan Mahu. Sementera yang berhasil membuat Perneg tersebut adalah Mahu dimana didalamnya memuat tentang perlindungan sumber daya alam termasuk Dugong,” sebut Lawalata.
Wanita smart itu mengungkapkan, ada sejumlah kriteria yang menjadi bahan penilaian untuk menerima Ocean Legacy Awards 2025.
“Perneg itu harus memuat salah satu pasal tentang perlindungan Dugong, kemudian bagaimana perlindungan kawasan konservasi laut disesuaikan dengan visi misi Pemerintah Negeri demi pariwisata yang berkelanjutan. Kemudian juga pembentukan bank sampah yang berdampak melindungi laut dari pencemaran sampah,” terang Lawalata.
Sambungnya atas dasar penilaian tersebut, dirinya dinobatkan sebagai salah satu tokoh inspiratif untuk perlindungan kawasan konservasi laut.
“Laut adalah hidup, budaya dan masa depan sehingga untuk menjaganya diperlukan tanggungjawab bersama,” pungkas wanita rendah hati itu.
“Ocean Legacy Awards 2025”
Ocean Legacy Awards adalah penghormatan atau penghargaan kepada mitra individu, atau komunitas yang berdedikasi melindungi laut dan keanekaragaman hayati. Awards ini diberikan sekaligus untuk merayakan 15 tahun aksi inovasi dan kolaborasi konservasi laut yang dilakukan oleh CTC.
Pemberian penghargaan kepada 15 tokoh inspiratif, 3 diantaranya berasal dari Provinsi Maluku :
- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Erawan Asikin yang berperan dalam mendorong inovasi dan transformasi kawasan konservasi, selanjutnya mengelola sumber pengeluaran anggaran menjadi unit penghasil pendapatan melalui pengelolaan terpadu.
- Kepala Pemerintah Negeri Administratif Mahu, Christina M. Lawalata, SE, dengan upaya bersama masyarakat melindungi wilayah laut, dibarengi pengembangan pariwisata desa berkelanjutan kemudian pemberdayaan kelompok perempuan dan peluncuran bank sampah untuk mengatasi pencemaran laut.
- Ketua Kelompok Perempuan pengelola Sampah Raudatul Jannah Pulau Rhum Banda, Masnah La Empe, dengan inisiatif mengubah sampah menjadi peluang usaha : Ecobrick, kompos, bahan daur ulang bahkan mampu menggerakkan masyarakat memiliki daya saing serta peduli lingkungan laut.(MT-01)