Jelang Sidang Sinode Ke-39 GPM, Panitia Luncurkan Logo, Lekransy : Panitia Siap Melayani

by -158 Views

“Dengan adanya logo Sidang Sinode ini, menandakan bahwa seluruh panitia siap bekerja guna suksesi Sidang Sinode ke-39 GPM,” tandas Lekransy.

Ambon,moluccastimes.id-Masuki helatan akbar Sidang Sinode ke-39 Gereja Protestan Maluku (GPM), panitia penyelenggara meluncukan logo Sidang Sinode tahun 2025.

“Peluncuran logo Sidang Sinode ke-39 GPM merupakan dasar untuk seluruh kegiatan menyongsong Sidang Sinode dimaksud,” demikian Ketua Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) dan Dokumentasi Sidang Sinode ke-39 GPM, DR. Ir. Ronald Lekransy, M.Si kepada moluccastimes.id, Rabu 01/10/2025.

Dikatakan, logo tersebut digunakan dalam rangka persiapan menuju Sidang Sinode, baik untuk kepentingan surat menyurat maupun hal lainnya menyangkut helatan dimaksud.

“Dengan adanya logo Sidang Sinode ini, menandakan bahwa seluruh panitia siap bekerja guna suksesi Sidang Sinode ke-39 GPM,” tandas Lekransy.

Arti Lambang Dalam Logo Sidang Sinode Ke-39 GPM

Logo yang mengacu pada tema persidangan merupakan penggabungan unsur simbolis lokal dan universal, sehingga menjadikannya suatu makna yang penting.

Pria smart itu merincikan arti lambang logo dimaksud yang daiawali dengan lambang Salib.

“Salib merupakan simbol universal dalam kekristenan, memiliki makna penderitaan, pengorbanan, dan penebusan oleh Yesus Kristus. Salib juga menjadi tanda mengikut dan memberitakan Yesus ditengah-tengah dunia. Sehingga menjadi tugas gereja untuk memberitakan Kristus yang tersalib di sepanjang sejarah kehidupan. Intinya, Yesus Kristus menjadi dasar kekuatan bagi gereja, dalam tugas bersekutu, bersaksi, dan melayani ditengah-tengah dunia,” ulas Lekransy.

Lambang berikutnya adalah 3 (tiga) Tetes Air yang turun menuju tempayan melambangkan anugerah Allah yang tidak pernah berhenti memenuhi, dan melengkapi gereja sepanjang masa.

“Tiga Tetes melambangkan Allah Tritunggal, yang diimani sebagai Allah yang berkarya di tengah-tengah kehidupan dunia,” imbuhnya.

Selain itu juga ada simbol Tempayan yang terinsipirasi dari ikon Kota Ambon, yaitu Tampayang Sirimau.

“Secara simbolis, Tempayan atau Tampayang dimaknai sebagai gereja yang menerima dan menikmati anugerah Allah, yang tak pernah habis dari masa ke masa. Dengan warna hijau lumut disertai guratan akar-akar kecil menandakan, bahwa kehidupan jemaat di wilayah pelayanan GPM telah berlangsung dalam waktu yang sangat lama,” jelas ayah satu putri itu.

Sementara simbol Gerbang Emas terinspirasi juga dari ikon Kota Ambon, yakni Pintu Kota.

“Gerbang Emas menjadi tanda, bahwa GPM sedang memasuki dekade terakhir menuju satu abad perjalanannya. Dan tak kalah penting adalah, perjalanan gereja akan dilalui bersama sebagian besar generasi emas GPM,” timpalnya.

Sedangkan lambang Jalan Menuju Gerbang berupa tiga puluh empat garis lurus mengarah ke satu tujuan.

“Ini mengartikan tiga puluh empat Klasis yang ada dibawah naungan di GPM secara bersama-sama berjalan menuju pada satu tujuan. Dengan Warna Merah yang bermakna perjalanan gereja, yang walaupun menghadapi berbagai tantangan kehidupan, namun selalu berada dalam tuntunan Roh Kudus,” tutup Lekransy. (MT-01)