Setiap perbedaan harus dikelola menjadi kekuatan untuk membangun kebersamaan dan kerukunan.
Ambon,moluccastimes.com-Setiap perbedaan harus dikelola menjadi kekuatan untuk membangun kebersamaan dan kerukunan.
Demikian Penjabat Wali Kota Ambon, Drs. Bodewin Wattimena, M.Si disela kegiatan Penguatan SDM Pokja Kampung Moderasi Beragama di halaman Masjid Darul Naim kawasan Blok VII BTN Wayame, Kamis 16/05/2024.
“Kemajemukan kita jika dikelola dengan baik dan benar akan dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Namun jika sebaliknya tidak bisa dikelola dengan baik maka akan menjadi potensi ancaman bagi kelangsungan hidup bersama sebagai warga negara,” jelasnya.
“Karena itu, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk terus menjaga keeratan hubungan antarwarga masyarakat dalam keberagaman yang ada,” katanya.
Melalui Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2023 memberi panduan kepada kementerian dan lembaga pemerintah di pusat maupun daerah untuk melakukan penguatan moderasi di berbagai wilayah NKRI.
“Tujuannya agar masyarakat dapat memahami nilai-nilai kebaikan dalam semua agama untuk diterapkan dalam kehidupan bersama yang rukun dan damai,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Ambon, Zain Firdaus Kaisupy menyatakan kegiatan itu bertujuan meningkatkan kerukunan dan moderasi beragama di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk sebagai salah satu modal pembangunan bangsa dan negara.
Ia mengatakan pembentukan Kampung Moderasi Beragama adalah upaya penolakan terhadap kelompok-kelompok pemecahbelah anak bangsa yang menggunakan dalil agama secara ekstrem.
“Kerjasama seluruh elemen dapat mencegah terorisme, ektremisme, dan sikap intoleransi demi kesatuan dan persatuan bangsa,” katanya.
Kegiatan Penguatan SDM Pokja Kampung Moderasi Beragama di Wayame menghadirkan dua pemateri, masing-masing Deputi Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas, Drs. Amich Alhumami M.E.D, P.hd, yang mengertengahkan keharmonisan dalam keberagaman membangun negara modern dalam NKRI yang ber-Bhineka Tunggal Ika..
Sementara Deputi 5 Kantor Staf Kepresidenan, Prof. Rumadi menguak sebuah disertasi tentang Desa Wayame yang diajukan mahasiswa pascasarjana di Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
“Disertasi itu mengungkap Desa Wayame yang relatif damai dan tidak terlibat konflik. Ini.patut diapresiasi karena menyampaikan pesan damai dari pada peneliti-peneliti lain yang melulu menyoroti konflik di Maluku, khususnya kota Ambon. Kemampuan Desa Wayame dalam hal ketahanan dalam kehidupan yang harmonis ini perlu terus digaungkan,” tandasnya.
Penguatan SDM Pokja Kampung Modarasi Beragama di Wayame dihadiri oleh para pejabat Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku dan Kantor Kementerian Agama Kota Ambon, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama di Desa Wayame, dan undangan lainnya.(MT-01)