Malra,MollucasTimes.com-Kepulangan Keluarga Besar Muslim (KBM) Ohoi Weduar yang bermukim di Kota Tual dan sekitarnya ke kampung halaman, setelah dua puluh satu tahun (21) merupakan wujud dari semboyan orang Maluku Tenggara Ain Ni Ain serta Wuut Ain Mehe Ni Ngivun Manut Ain Mehe Ni Tilur.
Demikian Bupati Maluku Tenggara (Malra), Drs. Hi. M Thaher Hanubun kepada media ini di Gedung Parlamen Kabupaten Malra, Senin, 18/07/2022.
“Bagaimana manisnya hidup kekeluargaan, walaupun kita berbeda agama dan kepercayaan namun kita adalah satu sebagai wujud Ain Ni Ain serta Wuut Ain Mehe Ni Ngivun Manut Ain Mehe Ni Tilur. Kita semua sudah melupakan kondisi buruk puluhan tahun lalu (tahun 1999-red) yang memporakporandakan kehidupan kekeluargaan yang dibangun oleh leluhur. Bahkan peristiwa kepulangan mereka tersebut akan menjadi contoh untuk masyarakat Kei Kecil, Kei Besar yang ada di Kecamatan Manyau dan lainnya. Karena itu, saya sangat bangga dengan pencapaian ini,” aku Hanubun,
Dirinya mengapresiasi kinerja perangkat kecamatan kei Besar Selatan.
“Saya memberikan apresiasi kepada Kepala Kecamatan Kei Besar Selatan beserta jajarannya, karena memiliki kepedulian tinggi dalam mengakomodir keluarga besar muslim yang selama ini tinggal di Kota Tual, Faer, Mangon dan sekitarnya untuk kembali ke kampungnya di Ohoi Wedar,” Hanubun mengapresiasi.
Bahkan yang paling membuatnya bahagia adalah saat dirinya tiba di Ohoi Weduar, didaulat dan diresmikan secara adat Weduar.
“Dengan diresmikan secara adat Weduar atau Kumun Loon, saya berharap seluruh masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara tetap hidup dalam persatuan dan kesatuan, merawatnya dengan baik, hindari setiap bentrokan serta pertikaian yang membawa dampak negatif baik terhadap generasi saat ini maupun nanti. Sekali lagi terimakasih kepada Kepala Kecamatan beserta staf, Pimpinan Jemaat, Penjabat Kepala Desa beserta perangkat serta masyarakat Ohoi Weduar yang luar biasa,” harapnya sembari berterimakasih.
Dikatakan, awal kepulangan keluarga besar muslim Weduar diluar pengetahuannya.
“Hal itu baru saya tahu ketika menerima pesan singkat Whatsapp oleh salah satu tokoh muda Weduar, Luther Caki Rahayaan. Akhirnya saya berinisiatif untuk mengantar mereka kembali ke Ohoi Weduar. Selain itu, saya telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Malra menemani saya untuk nantinya mencetak KTP maupun KK keluarga besar Ohoi Weduar, on the spot,” tandas pria berkacamata itu.
Dirinya berjanji untuk membantu pembangunan sarana tempat ibadah.
“Ini bentuk perhatian serta kewajiban Pemerintah Daerah dalam menyikapi situasi dan kondisi aman yang tercipta di tengah masyarakat. Tidak ada tujuan politis semua karena tuntutan serta tanggungjawab sebagai Pemerintah Daerah untuk melindungi, memperhatikan masyarakatnya,” tutupnya. (MT-01/ElangKei)