Kearifan Lokal Jadi Senjata Lawan Terorisme

by -77 Views

Ambon,MollucasTimes.Com-Guna menumbuhkan kesadaran masyarakat di Maluku akan bahaya dan ancaman terorisme, maka nilai kearifan lokal dapat dikembangkan menjadi senjata untuk  melawan ancaman terorisme.

Demikian diungkapkan Ketua Panitia Dialog Pelibatan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT), Ade Manuhutu di Aula FISSIP Kampus Unpatti, Rabu 15/03/17.

“Masyarakat harus menyadari dan menyiapkan diri memberantas radikalisme dan teroris sesuai dengan konsensus dasar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika,” paparnya.

Diakuinya, peran biro kampus dan organisasi sangat penting  sebagai agen untuk mengkampanyekan semangat hidup orang basudara.

Sementara itu, ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme ( FKPT ), Ibrahim Uluputty  menegaskan bahwa sangat perlu di terapkan budaya Pela Gandong di Maluku.

“Karena nilai yang tersirat mampu memberikan  dampak positif terhadap sesama di lingkungan sosial, juga  dapat mempersempit ruang gerak kaum radikal dalam memprovokasi masyarakat untuk ikut menghancurkan  Maluku maupun NKRI,”ulasnya.

Senada dengan itu, Direktur Perlindungan Deputi I, Brigjen Pol. Herawan Chaidir mengatakan, isu  terkuat kini sementara berkembang yakni kaum radikalisme yang mengatasnamakan agama dalam kelompok ISIS.

“Kaum ini  dengan proses panjang melakukan usaha untuk memecah belah kesatuan RI. Caranya  dengan mengajak dan melibatkan anak-anak terjun di dunia militer,” urainya.

Diakuinya, hal tersebut mengakibatkan banyak terjadi peristiwa bom bunuh diri.

“Untuk kasus bom bunuh diri dari tahun 2000 hingga 2016 terdapat sekitar 16 kasus,” katanya.

Dialog ini berfungsi  memberikan mitigasi serta memutuskan mata rantai kaum radikal terorisme.

“Melalui kerjasama kerjasama dengan para intelektual muda di dunia kampus sebagai representasi negara untuk menutup ruang berkembangnya teroris di Maluku maupun di Indonesia. Walaupun membutuhkan waktu yang cukup banyak,” ungkapnya.

Langkah pencegahan yang harus dilakukan adalah menanamkan rasa nasionalisme terhadap NKRI, perkuat wawasan keagamaan dan kebangsaan, waspada terhadap provokasi, hasutan dan pola rekruitmen.

“Hendaknya persatuan dan kesatuan tetap terjaga dengan baik sehingga mampu menangkal segala macam teroris maupun hal lain yang akan menghancurkan bangsa dan negara,” pungkasnya. (MT-09)