“Sebenarnya kegiatan Sapa Berlian ini merupakan kegiatan yang telah dicanangkan sejak tahun 2020 pada setiap hari Sabtu pagi. Inti kegiatan tersebut adalah menghimbau masyarakat membersihkan lingkungan masing-masing dengan kesadaran penuh. Untuk Kelurahan Batu Meja kita pusatkan di bantaran Sungai Way Tomu tepatnya di RT 005/RW 004,” papar Lurah Batu Meja, Siti H. Tuanaya, S.Pi. M.Si kepada MollucasTimes, Minggu 21/02/2021.
Diakuinya Sapu Berlian yang digelar di RT 005/ RW 004 melalui koordinasi dengan para RT se-Kelurahan Batu Meja.
 |
RT 004/005 |
“Kenapa kita memilih lokasi tersebut, karena merupakan tempat yang paling beresiko saat banjir akibat menumpuknya sampah di dalam sungai. Masyarakat masih terus diedukasi agar tidak lagi membuang sampah di sungai. Karena itu, kita dari pihak Kelurahan sangat membutuhkan kerjasama serta rasa kepedulian yang tinggi dari masyarakat untuk menjaga lingkungan mereka, khususnya bagi yang bermukim di bantaran sungai Way Tomu ini. Kita juga akan berkoordinasi dengan Kelurahan Karang Panjang untuk bagaimana membersihkan sungai Way Tomu karena persis berada diantara dua kelurahan,” papar ibu tiga anak ini.
Dikatakan kesadaran harus datang dari pribadi.
“Karena itu adalah kuncinya, jika tidak ada kesadaran pribadi maka kalau hari ini kita membersihkan lingkungan bisa saja besok sudah kembali kotor akibat membuang sampah sembarangan. Saya sangat berharap melalui kegiatan ini dapat memotivasi masyarakat berperilaku cerdas, artinya dalam membuang maupun memilah sampah,” ujarnya.
 |
RT 004/001 |
Kegiatan pencanangan menyongsong HPSN 2010 dilakukan di Way Tomu namun secara serempak juga dilaksanakan di masing-masing RT se- Kelurahan Batu meja.
“Pencanangan untuk Kelurahan Batu Meja berlokasi di sungai Way Tomu namun di lokasi masing-masing para RT juga mengarahkan warganya untuk Sapa Bersih. Jadi ini secara serempak dilakukan, masing- masing RT mengirimkan dokumentasi saat membersihkan lingkungannya. Saya sangat bangga dengan para RT di Batu Meja ini, karena mereka menjadi ujung tombak Pemerintah Kota di struktur organisasi pemerintah yang terbawah. Kiprah mereka ditengah masyarakat perlu mendapat apresiasi,” tandasnya.
Sampah Tidak Identik Kotoran, Cikal Bakal Sekolah Paparisa Sampah
 |
RT 003/006 |
Sampah menurutnya tidak identik dengan kotoran.
“Tidak semua sampah itu kotoran. Kita dapat memilah sampah menurut jenisnya. Misalnya sampah plastik yang dapat didaur ulang akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Ada sampah plastik, sampah organik, sampah an organik. Untuk sampah plastik masih dapat dimanfaatkan setelah dipilah dan didaur ulang dapat menghasilkan peralatan rumah tangga,” rincinya.
Diakuinya, masyarakat jua terkendala fasilitas untuk mengangkut sampah. “Tahun ini kita akan mengakomodir fasilitas tempat sampah (gerobak) melalui program Kotaku. Insya Allah tahun ini bisa terealisasi,” jelas wanita cantik berhijab ini.
Selain itu untuk meningkatkan kapasitas masyarakat terkait sampah, Kelurahan Batu Meja menurutnya membuka Sekolah Paparisa Sampah tahun 2020 lalu.
“Sekolah Paparisa Sampah memang telah diagendakan pada tahun 2020 namun karena Covid sehingga tertunda. Insya Allah tahun 2021 ini saya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk merealisasikan. Manfaatnya sangat banyak terutama untuk membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda dalam upaya memilah serta mengolah sampah menghasilkan sesuatu yang produktif,” pungkasnya. (MT-01)