Kelyombar Kritik & Sesali Kondisi Peserta Pesparani Dari KKT

by -69 Views

Saumlaki,MollucasTimes.com-Miris melihat kondisi para peserta yang mewakili Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dalam Pesparani Tingkat Provinsi di Kota Tual.

Hal ini disampaikan Plt Pemuda Katholik Komisariat Cabang KKT, Gilang Kelyombar, kepada MollucasTimes.com, Sabtu 24/09/2022.

“Prihatin kami melihat kondisi kesehatan para peserta yang mewakili KKT. Padahal untuk membawa nama KKT, justru harus ada perhatian juga dari wakil rakyat,” akunya kesal.

Menurutnya, event Pesparani adalah peristiwa gerejawi yang besar sehingga harus dilakukan dengan maksimal.

“Pesparani sama dengan Pesparawi atau MTQ, sama-sama merupakan event keagamaan yang besar, seharusnya diperhatikan juga baik teknisnya terkait kesiapan peserta hingga akomodasi,” timpalnya.

Dikatakan, peserta dan official yang diberangkatkan itu tidak sedikit.

“Mereka hanya mnegantongi Rp. 150 juta rupiah. Apakah ini namanya keadilan? Padahal ini adalah event keagamaan yang besar harus menjadi perhatian Pmeerintah Daerah maupun legislatif. Mereka membawa nama daerah kita, karena itu harus dilengkapai dengan baik sehingga hasil yang diperoleh juga akna baik,” ungkapnya.

Dikatakan, selain itu para peserta diberangkatkan dengan menumpang Kapal Sabuk. 

“Ditengah kondisi alam yang tidak bersahabat, para peserta dan official harus menyeberangi lautan. Dengan keadaan demikian banyak diantara mereka yang akhirnya mabuk laut bahkan pingsan. Sangat miris memang, dimana hati nurani para wakil rakyat kita? separah itukah pehatian yang diberikan?,” tandasnya.

Kelyombar menyebut jika anggaran untuk para peserta dan official ditampung dalam APBD Perubahan tahun 2022, itu sudah tidak mungkin.

“Mengapa? karena sudah terlambat, palu sudah diketuk. Dimana rasa dan hati mereka para wakil rakyat? Seharusnya sebelum ini, anggaran telah diplot sebelumnya. Namun ternyata, mereka tidak becus bahkan tidak peduli mengurus masyarakat yang akan bertanding di Pesparani tahun 2022. Bayangkan saja seluruh peserta dari KTT sangat banyak tetapi hanya diberangkatkan dengan Rp. 150 juta rupiah dengan menumpang Kapal Sabuk ditengah kondisi laut yang tidak stabil. Mengakibatkan banyak yang muntah serta pingsan,” sesal Kelyombar.

Ini menjadi catatan kritis bagi Pemerintah Daerah maupun wakil rakyat. “Kekesalan ini sangat mendasar, sehingga menjadi catatan kritis untuk kedepan. Kami berharap ditengah perhelatan Pesparani nanti masih ada sedikit rasa belas kasihan melihat peserta dan official di arena,” harapnya. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *