Kemen Imipas Salur Bantuan Bagi Korban Erupsi Gn Lewotobi Lembata, NTT

by -133 Views

Guna memberikan perhatian nyata terhadap masyarakat terdampak erupsi gunung Lewotobi, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imipas) menyerahkan bantuan kepada Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau), Marsdya
TNI Andyawan Martono untuk dilanjutkan kepada korban, Senin, 25 November 2024.

Jakarta,moluccastimes.id-Guna memberikan perhatian nyata terhadap masyarakat terdampak erupsi gunung Lewotobi, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imipas) menyerahkan bantuan kepada Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau), Marsdya
TNI Andyawan Martono untuk dilanjutkan kepada korban, Senin, 25 November 2024.

Demikian Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, saat membuka acara apel dalam rangka penyerahan bantuan kemanusiaan di Base Ops Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

“Dukungan ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi panggilan hati untuk bersama-sama melewati masa sulit ini,” ungkap Andrianto.

Bantuan yang dikirimkan berupa kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan, untuk
meringankan beban para pengungsi. Selain itu, Kementerian Imipas juga memfasilitasi koordinasi dengan lembaga-lembaga lain yang terlibat dalam penanggulangan bencana, baik di tingkat nasional maupun daerah guna memastikan distribusi bantuan berjalan lancar.

“Bantuan kemanusiaan ini berasal dari donasi insan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, sebagai bentuk rasa kepedulian terhadap sesama anak bangsa yang sedang membutuhkan. Ini adalah bagian kecil
dari upaya kami untuk mendukung pemulihan mereka,” bebernya.

Bantuan tersebut dikirim menggunakan Pesawat Hercules milik TNI untuk dan disalurkan melalui Pangkalan
Utama TNI Angkatan Laut Wilayah VII Tim Divisi Imigrasi dan Divisi Pemasyarakatan NTT.

Sebagai informasi, erupsi gunung Lewotobi yang terjadi pada 4 November 2024 telah menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan menghadapi berbagai kesulitan. Tercatat 10 orang meninggal dunia akibat letusan ini, dengan mayoritas korban terkena lava panas dan reruntuhan bangunan. Selain itu, setidaknya 63 orang mengalami luka-luka, dan lebih dari 12.200 warga dari 14 desa harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat hingga akhir Desember 2024, dan Pos Pemantauan Gunung Api terus memantau potensi ancaman lanjutan, termasuk risiko banjir lahar akibat hujan.
25 November 2024. (MT-01)