Maluku,Moluccastimes.com-Inflasi bulan Mei 2023 meningkat dibandingkan bulan April karena dipicu kenaikan harga kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Demikian Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Maluku, Rawindra Ardiansah, Jumat 09/06/2023.
“Hal ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dimana realisasi inflasi bulanan gabungan di Maluku pada Mei 2023 itu sebesar 0,85 persen. Sementara tekanan harga yang terjadi utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan tingkat inflasi 2,95 persen serta andil sebesar 0,93 persen,” akunya.
Tingginya tekanan harga pada kelompok makanan yaitu sayuran kangkung, ikan cakalang, bawang merah, beras, dan ikan layang serta minuman dan tembakau.
“Karena musim penghujan sepanjang Mei 2023 turut berdampak pada keterbatasan produksi, khususnya komoditas hortikultura, sayuran dan bumbu bumbuan hingga perikanan.
Hal itu mengakibatkan peningkatan tingkat inflasi tahunan pada gabungan kota di Provinsi Maluku.
“Pada Mei 2023, inflasi tahunan tercatat sebesar 5,07 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 4,94 persen,” timpalnya.
Dengan adanya peningkatan risiko tekanan inflasi pada musim penghujan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota terus memperkuat berbagai upaya sinergis dan intensif untuk meredam tingkat inflasi, khususnya yang berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Selain itu pada pelaksanaan strategi Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif (4K) terus diintensifkan sesuai dengan Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2022-2024.
“Dengan adanya berbagai program dalam kerangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) akan semakin diintensifkan di triwulan II dan III 2023 untuk mengendalikan stabilitas harga serta mendukung ketahanan pangan nasional, serta pencapaian inflasi yang sesuai dengan rentang sasarannya pada 2023,” pungkasnya. (MT-01)
