Ambon,MollucasTimes.Com-DPRD Provinsi Maluku, khususnya Komisi B menyambut gembira realisasi BBM ‘Satu Harga’ di Dusun Wailey, Desa Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat guna mempercepat perputaran roda ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Amalatu.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi B DPRD Maluku, Evert Kermite, Sabtu, 30/09/17 akhir pekan ini di Ambon.
“Kami menyambut gembira realisasi program yang diluncurkan oleh Pertamina ini serta berterimakasih kepada Pemerintah. Sebab sesungguhnya masyarakat telah menantikan hal ini sejak lama,” akunya.
Menurutnya, dengan hadirnya lembaga penyalur maka harga BBM di daerah tersebut turun sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat.
“Awalnya harga BBM di Amalatu mencapai Rp. 12.000/liter. Dengan adanya program ini maka harga premium turun menjadi Rp 6.450/liter dan solar Rp 5.150/liter,” jelasnya.
Diakuinya, aktivitas masyarakat Maluku termasuk di Kecamatan Amalatu, memang sangat tergantung pada BBM, baik bagi pengguna sepeda motor yang semakin banyak, maupun nelayan yang mencari ikan menggunakan perahu bermesin.
“Karena itu, saya yakin dengan penerapan BBM ‘Satu Harga’ ini, Amalatu dapat bersaing dengan daerah lain di Indonesia,” tegasnya.
Apresiasi lainnya juga diberikan oleh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Izaac Tonny Matitaputty juga memberi apresiasi terhadap realisasi BBM Satu Harga di Amalatu.
Menurutnya, sebagai BUMN, Pertamina sudah mendukung kebijakan Pemerintah yang berpihak pada rakyat.
“Saya sangat salut kepada Pertamina yang sudah melakukan hal seperti ini,” demikian Matitaputty yang juga Ketua Lembaga Pengkajian dan Penelitian Ekonomi (LPPE) Unpatti.
Ditambahkan, BBM ‘Satu Harga’ bisa meningkatkan daya saing daerah bersangkutan.
“Melalui harga BBM yang sama, maka kegiatan usaha juga mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini bisa dimengerti, karena biaya transportasi merupakan komponen terbesar dalam kegiatan perekonomian. Dengan adanya BBM ‘Satu Harga’, maka harga barang lain di tempat berbeda bisa mempunyai nilai yang sama,” jelasnya.
Itu sebabnya, ketika Pemerintah merealisasikan BBM ‘Satu Harga’, secara otomatis juga turut meningkatkan Indeks Daya Saing daerah bersangkutan.
Dirinya mencontohkan Indeks Daya Saing Provinsi Maluku untuk Finansial dan Bisnis, yang meningkat dari 29 ke 27. Hal ini menunjukkan, bahwa daya saing untuk bisnis dan kegiatan ekonomi yang terjadi mengalami peningkatan.
“Artinya, semua daerah juga akan bergerak. Tidak hanya daerah terluar dan tertinggal, namun daerah yang sudah maju akan bergerak lebih maju,” imbuhnya.
Sementara itu, realisasi BBM ‘Satu Harga’ di Amalatu dalam waktu dekat akan ditandai dengan peresmian SPBU Mini di Dusun Wailey, sehingga operasional lembaga penyalur BBM berjumlah 25 untuk sejumlah wilayah di Indonesia.(MT-09)