“Peserta dari Maluku belum mampu memanfaatkan peluang tersebut secara maksimal. Menjadi pukulan telak bagi kita semua, dimana Fakultas Kedokteran dibangun di Maluku namun peserta berasal dari luar Maluku,” lirihnya.
Ambon,moluccastimes.id-Rendahnya daya saing siswa asal Maluku dalam seleksi masuk perguruan tinggi terutama fakultas Kedokteran, menuntut perhatian Pemerintah Provinsi, Kabupaten Kota untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan dan menengah.
Hal tersebut diungkapkan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (FK Unpatti), Dr. dr. Bertha Jean Que, Sp.S., M.Kes, usai Pengukuhan Dokter Muda bertempat di Gedung Presisi Polda Maluku, Selasa 03/06/2025.
“Seleksi masuk ke Fakultas Kedokteran sangat kompetitif sebab menggunakan sistem ambang batas nilai (Passing Grade). Dan disitulah peserta dari Maluku masih tertinggal serta sulit bersaing bahkan tidak lolos seleksi akibat lemahnya fondasi pengetahuan mulai dari tingkat dasar, SD hingga SMA,” tandas wanita lemah lembut itu.
Padahal, lanjutnya, kursi mahasiswa justru didominasi peserta dari luar daerah.
“Fakultas Kedokteran Unpatti saat ini menjadi salah satu incaran calon mahasiswa dari seluruh Indonesia. Selain memiliki tingkat kelulusan di atas rata-rata nasional, biaya pendidikannya pun relatif lebih terjangkau dibanding perguruan tinggi negeri lain,” ungkap pemilik senyum manis itu.
Sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang ada.
“Peserta dari Maluku belum mampu memanfaatkan peluang tersebut secara maksimal. Menjadi pukulan telak bagi kita semua, dimana Fakultas Kedokteran dibangun di Maluku namun peserta berasal dari luar Maluku,” lirihnya.
Karena itu, dirinya melihat proses pembenahan harus dimulai dari bawah.
“Kualitas para guru, kemudian kurikulum kontektual, akses pendidikan pada tataran pendidikan dasar harus benar-benar diperbaiki. Jika kita menginginkan kualitas anak Maluku yang baik, maka Pemeritah Daerah harus fokus untuk melakukan pembenahan. Dengan demikian kita tidak lagi bergantung dari sumber daya dari luar Maluku. Kita perlu lompatan besar,” papar Que.
Dokter smart itu berharap, dengan pembenahan serta peningkatan kualitas pendidikan, maka kuota tenaga medis pada Puskesmas maupun Rumah Sakit dapat terisi.(MT-01)