Kota Ambon Deflasi Tipis, Malteng & Tual Sumbang Inflasi Gabungan Kab/Kota Di Maluku

by -206 Views
sumber RRI.co.id

Inflasi gabungan kabupaten/kota di Maluku tercatat lebih tinggi dibandingkan realisasi nasional 0,08% (mtm), dengan sumbangan terbesar dari Maluku Tengah sebesar 1,72% (mtm) dan Kota Tual sebesar 1,18% (mtm), Sedangkan Kota Ambon tercatat deflasi tipis sebesar 0,10% (mtm),” aku Rawindra.

Ambon,moluccastimes.id-Berdasarkan data BPS, reliasasi gabungan kabupaten/kota Provinsi Maluku mengalami inflasi pada Oktober 2024, dimana Maluku berada pada 0,65% (mtm).

Demikian Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku, Rawindra Ardiansah sesuai rilis yang diterima moluccastimes.id, Selasa 05/11/2024.

“Inflasi gabungan kabupaten/kota di Maluku tercatat lebih tinggi dibandingkan realisasi nasional 0,08% (mtm), dengan sumbangan terbesar dari Maluku Tengah sebesar 1,72% (mtm) dan Kota Tual sebesar 1,18% (mtm), Sedangkan Kota Ambon tercatat deflasi tipis sebesar 0,10% (mtm),” aku Rawindra.

Dikatakan, Inflasi tersebut dipicu oleh realisasi kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan inflasi sebesar 1,86% (mtm) yang bersumber dari komoditas perikanan, dengan ikan pelagis kecil, yaitu: ikan layang dan ikan selar yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,28% (andil, mtm) dan 0,24% (andil, mtm).

“Peningkatan harga ikan pelagis kecil tersebut terjadi di tengah berlangsungnya periode La Nina, yang mengakibatkan volatilitas tinggi gelombang laut, terutama di perairan wilayah Maluku, sehingga nelayan terkendala untuk melaut,” tandasnya.

Disisi lain, Kelompok Transportasi menahan laju inflasi lebih tinggi di Maluku. Kelompok Transportasi tercatat deflasi sebesar -0,69% (mtm), utamanya dipengaruhi deflasi pada bensin dengan andil sebesar 0,11 (andil, mtm). Penyesuaian harga BBM non-subsidi yang terjadi pada Oktober 2024, berdampak pada deflasi kelompok transportasi.

“Secara tahunan, pada Oktober 2024, tekanan inflasi gabungan kabupaten/kota IHK di Provinsi Maluku tetap terjaga. Inflasi tahunan Oktober 2024 tercatat 2,13% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,79% (yoy). Tingkat inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi Nasional sebesar 1,71% (yoy). Mesipun demikian, tingkat inflasi di Maluku masih berada dalam rentang sasaran inflasi Nasional tahun 2024 yang ditetapkan pada rentang 2,5+1% (yoy),” terang pria tampan itu.

Realisasi Oktober 2024 seiring penguatan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk terus melaksanakan berbagai program strategis guna memitigasi terjadinya inflasi, khususnya pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau.

Dikatakan beragam upaya pengendalian inflasi yang dilakukan.

“Antara lain : pasar murah/gerakan pangan murah/operasi pasar dan subsidi langsung ke pedagang yang terus didorong untuk memastikan keterjangkauan harga terutama komoditas perikanan dan hortikultura, selain itu dilakukan juga implementasi greenhouse dan hidroponik pada Pondok Pesantren dan digital farming pada Kelompok Tani untuk pengembangan produksi hortikultura,” rincinya.

Karena itu, upaya pemenuhan pasokan dalam provinsi terus diupayakan dengan dilakukannya Kerja Sama Antar Daerah (KAD), baik antar provinsi maupun intra provinsi.

“Diharapkan melalui kerjasama KAD ini inflasi dapat ditekan,” pungkasnya. (MT-01)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *