Latuheru Apresiasi Pencapaian KB Baru MKJP & KB Aktif MKJP Terus Meningkat

by -94 Views

Ambon,MollucasTimes.com-Walaupun seluruh dunia termasuk Kota Ambon sedang mengalami pendemi Covid-19, namun pencapaian KB baru MKJP dan KB aktif MKJP terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. 

Hal ini diungkapkan Sekertaris Kota Ambon, A.G Latuheru, SH, M.Si, MH disela Uji Coba Pelayanan KB, MJKP Melalui Dana Bantuan Operasional KB tahun anggaran 2021, Rabu 10/02/2021.

“Peningkatan tersebut terjadi sejak tahun 2019 dimana pencapaian KB baru MKJP berjumlah 1.938 meningkat tahun 2020 menjadi 2.553 akseptor sementara untuk KB aktif MKJP tahun 2019 4.826 meningkat tahun 2020 menjadi 4.965 akseptor,” rincinya.

Sementara itu, uji coba pelayanan KB MKJP dari target 100 akseptor program KB MKJP khususnya dan BOKB Januari 2021 dilakukan untuk 20 akseptor KB meliputi pelayanan implan dan IUD dan sisanya akan dilayani melalui pelayanan KB Bergerak (mobile) di 4 Kecamatan lain di Kota Ambon. 

“Harapan kita Kota Ambon menjadi contoh yang baik dalam uji coba pelayanan KB MKJP sehingga dapat menyelesaikan masalah untuk kesejahateraan masyarakat dan menekan angka kelahiran serta laju pertumbuhan penduduk. Semoga ini dapat berjalan dengan baik, mengingat MKJP ini bukan program baru tetapi tiap bulan telah dilaksanakan di faskes. Hanya pembiayaan tahun ini baru dikelola oleh Kabupaten Kota. Uji coba penggerakann pelayanan KB menggunakan dana BOKB atau DAK non fisik sub bidang KB 2021,” aku Latuheru.

Dampak perkembangan Covid-19 sangat jelas pada perkembangan Keluarga Berencana di Indonesia, dimana  masalah kependudukan  terjadi akibat ledakan penduduk atau meningkatkanya volume penduduk secara signifikan dibarengi dengan penyebaran yang tidak merata.

“Pertambahan penduduk yang tinggi menimbulkan dampak kemiskinan, turunnya kesejahteraan dan semakin terbatasnya lapangan pekerjaan menimbulkan pengangguran. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat sangat mengkhawatirkan karena tidak diimbangi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat,” akunya.

Kehadiran Program KB, lanjutnya, adalah untuk menjawab persoalan terkait kependudukan serta merupakan bagian terpadu dalam program pembangunan Nasional dalam mewujudkan penduduk yang tumbuh seimbang dari kesejahteraan ekonomi, sosial, budaya.

“Walaupun demikian, hingga kini programm KB belum sukses karena mayoritas masyarakat memilih KB jangka pendek seperti suntik, kondom serta pil. Di satu sisi, Pemerintah menganjurkan penggunaan KB jangka Panjang seperti IUD, implant, MOW, MOP. ini merupakan alat kontrasepsi yang efektif menunda kehamilan jangka 3 tahun labih atau disebut Metode KB Jangka Panjang (MKJP) yang aman serta minim efek samping. Dengan adanya program KB, diharapkan angka kelahiran semakin menurun sehingga tidak melebihi kemampuan diantaranya kemampuan membiayai anak kemudian menjamin kehidupannya serta disesuaikan dengan ekonomi keluarga jika ingin menambah jumlah anak, mampu dan tidaknya sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga,” papar Latuheru.

Selain itu, dirinya juga memberikan apresiasi kepada BKKBN dalam kondisi pandemi mampu meramu dan mengevaluasi arus penggunaan dana dalam menghadapi Covid. 

“Sebelum ini, mekanisme pembiayaan pelayanan kontrasepsi yang ditargetkan ditangani oleh Perwakilan BKKBN Provinsi dan Pusat. Namun, saat ini baru diujicobakan mekanisme pembiayaan yang ditangani Kabupaten Kota dengan sumber anggaran DAK yang disalurkan menjadi bagian dari APBD. Diharapkan mekanisme pembiayaan ini lebih lancar sehingga alat pelayanan alat kontrasepsi meningkat dan mencapai target yang sesuai dengan yang telah ditetapkan,” harap ayah satu putri ini.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Inpsektur wilayah I BKKBN RI, M. Singgih Widanarto, SE, M.Si; Kepala BKKBN Provinsi Maluku Dra. Renta Rego; Kepala Dinas PPKB Kota Ambon Ir. J. W Patty, M.Si; Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, drg. Wendy Pelupessy, M.Kes serta para dokter dan tenaga kesehatan di Puskesmas Benteng. (MT-01)