![]() |
Konsultan Penyusun Kurikulum , Ir. R. Loppies |
Ambon,mollucastimes.com-Guna memberikan nuansa sekaligus merealisasikan Ambon Kota Musik Dunia, Pemerintah Kota Ambon dalam hal ini Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Ambon Music Office (AMO) sementara melakukan penyusunan Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) Wajib Musik untuk sekolah di Kota Ambon yang akan dilaunching pada bulan Juni 2010 mendatang.
Demikian ditegaskan Konsultan Penyusunan Kurikulum Mulok Wajib Musik, Ir. Ronny Loppies, MSc kepada mollucastimes.com, Senin 24/02/2020.
“Kita sementara melakukan penyusunan Kurikulum bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Ambon. Nah untuk kebutuhan tersebut, kita telah membentuk tim penyusun yang disahkan melalui SK Wali Kota Ambon. Dan berharap ini akan dilaunching pada Juni 2020 yang akan datang,” jelas Loppies yang adalah Direktur AMO ini.
Diakuinya, tim terbagi atas dua yaitu tim penyusun panduan kurikulum dan tim penyusun analisa pedagogik.
![]() |
Rapat penggodokan kurikulum Mulok Wajib Musik |
“Dua tim ini yang akan bekerja untuk menyusun kurikulum. Selain menyusun kurikulum, kita juga akan menggelar Focus Discussion Group (FGD) untuk memperoleh masukan serta saran demi menjawab tuntutan kurikulumnya. FGD ini akan melibatkan masyarakat, akademisi terutama dari kalangan musisi, guru yang berhubungan langsung dengan kurikulum. Sehingga nantinya kita memperoleh jalan keluar guna menindaklanjuti musik seperti apa yang akan dimsukkan dalam kurikulum,” papar Dosen pada Fakultas Teknik Unpatti Ambon ini.
Menurutnya, hingga saat ini tim telah melakukan rapat bersama untuk penggodokan.
“Pekan ini, tim yang telah diberi tugas akan menyelesaikan uraian tugas masing-masing. Kita akan memilih salah satu atau beberapa jenis alat musik untuk dimasukkan dalam struktur kurikulum tersebut. Apakah itu Suling Bambu, Totobuang, Ukulele, Tifa atau Hawaian. Walaupun ada pemikiran untuk fokus pada salah satu jenis musik. Karena pemilihan untuk memasukkan jenis musik ini juga dharapkan akan berimplikasi pada kehidupan siswa yang dilihat dari sisi ekonomi kreatif,” tandas pria berkacamata ini. (MT-01)