Ambon,mollucastimes.com-Walaupun pada tahun 2019 ini, Kota Ambon kembali mendapatkan Penghargaan Adipura, untuk ke tujuh kalinya, namun bagi Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH hal tersebut bukan merupakan suatu kepuasan yang berarti tetapi pekerjaan rumah besar.
Hal ini diungkapkan Louhenapessy usai Rapat Paripurna Penyampaian Pandangan Fraksi Terhadap Persetujuan 10 Ranperda sekaligus Pembukaan Masa Sidang I tahun 2019 di Baileo Rakyat Belakang Soya, Senin 14/01/19.
“Terhitung sudah 7 kali Kota Ambon meraih Penghargaan Adipura, namun bagi saya ini bukan satu kepuasan tetapi sebaliknya pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan. Persoalnnya, masalah sampah ini tidak akan pernah habis dalam kehidupan manusia. Selama manusia hidup, sampah juga tetap ada,” jelasnya.
Pekerjaan rumah besar yang dimaksudkan adalah bagaimana cara memotivasi atau merubah paradigma cara berpikir masyarakat agar mampu memanajemen kehidupan keluarga maupun lingkungan dari sampah.
“Kita masih perlu banyak pembenahan terutama meningkatkan kepedulian serta kesadaran masyarakat dalam hal pengelolaan sampah. Harus saya katakan bahwa Kota Ambon adalah kota tua dengan keberadaan infrastruktur yang berat, sebab itu perlu adanya perubahan cara berpikir masyarakat,” tandas lelaki berkumis ini.
Diungkapkan, mengapa banyak sampah yang meluber ke teluk, karena tidak dapat dibendung di muara.
“Sampah yang masuk ke teluk diakibatkan karena di muara kita tidak bisa mengangkut sampah, hal ini diperberat dengan adanya kawasan rumah warga yang dibangun mepet dengan talud sehingga menyulitkan kita untuk membenahi sampah. Kalau kita bongkar talud atau rumah warga, dapat dibayangkan berapa anggaran yang harus dikucurkan untuk ganti rugi. Ini merupakan masalah,” paparnya.
Walaupun demikian dirinya menegaskan pihaknya akan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan penanganan sampah khususnya di muara sungai maupun di pesisir pantai.
“Bulan depan, kita akan mulai sosialisasi kepada semua desa maupun negeri di Kota Ambon selain mengenai sampah, juga terkait dengan kesehatan maupun tata pemerintahan serta hal yang lainnya, sehingga walaupun sampah tidak dapat kita hilangkan secara tuntas namun minimal dapat memberikan pencerahan bagi kita semua bahwa hidup bersih itu sehat, keluarga sehat, masyarakat sehat, kota sehat, negara sehat serta menghasilkan generasi mileneal sehat jasmani dan rohani yang mampu bersaing di era globalisasi terbuka ini,” jelas Louhenapessy panjang lebar. (MT-01)