Masohi,MollucasTimes.Com-Pungutan liar (pungli) semakin marak di dunia pendidikan. Seperti yang diinformasikan oleh orang tua murid SMP Negeri 2 Suli Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
Demikian diungkapkan ketua LSM TOPAN-RI Wilayah Maluku, Eduard Hitipeuw, Rabu 15/03/17.
“Informasi yang kami terima dari orang tua murid kelas III, bahwa Kepala Sekolah, R.S meminta uang sebesar 200 ribu rupiah per murid peserta ujian nasional,” ungkapnya.
Dikatakan Hitipeuw, uang tersebut sebagai pembayaran honor guru mata pelajaran yang memberikan les tambahan kepada siswa kelas III menjelang ujian sekolah maupun ujian nasional.
“Jika memang ini pungli, maka sesuai dengan jumlah murid kelas III peserta ujian 150 orang dikali 200 ribu, maka Kepala Sekolah mendapatkan sekitar 30 juta rupiah,” katanya.
Padahal menurutnya telah ada instruksi Menteri Pendidikan Nasional, instruksi Gubernur dan Bupati/Walikota terkait pungutan liar.
“Hal ini berarti tidak ada pungutan apapun. Karena biaya pendidikan gratis. Bahkan upah tenaga honor, insentif guru les dan lain sebagainya sudah termasuk dalam dana BOS,” jelasnya.
Sebab itu, pihaknya mendesak team saber pungli dan Bupati Maluku Tengah mengambil langkah tegas terhadap Kepala Sekolah, R.S. “Jika benar harus diproses secara hukum,” tegasnya.
Menyikapi hal ini kepala UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Salahutu Drs. Arfan Lestaluhu ketika dikonfrontasi mengaku kaget ada pungli di SMPN 2 Suli.
“Saya tidak pernah mendapat laporan pungli di SMP Negeri 2 Suli,” ujarnya heran.
Walaupun demikian, dirinya berjanji untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.
“JIka memang benar informasi ada pungli, akan dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Tengah agar ditindaklanjuti,” tegas Lestaluhu.
Dirinya telah menginstruksikan kepada seluruh kepala sekolah baik SD maupun SMP tidak boleh memungut apapun dari orang tua, karena telah dibebankan dalam dana BOS masing-masing sekolah.(MT-RA)
