Luncurkan Buku & Putar Film Sasi Di Akoon, Wiranto Minta Peran Aktif Latupati Se-Nusalaut

by -272 Views

Perspektif kebudayaan di Maluku dengan letak geografis kepulauan memiliki kekayaan budaya yang beranekaragam dalam aspek Cagar Budaya (CB) maupun Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) menjadi aset penunjang pembangunan, namun potensi budaya lokal belum mendapat perhatian serius dari masyarakat maupun pemerintah.

Akoon,moluccastimes.id-Perspektif kebudayaan di Maluku dengan letak geografis kepulauan memiliki kekayaan budaya yang beranekaragam dalam aspek Cagar Budaya (CB) yang tertuang dalam UU nomor 11 tahun 2010 maupun Organisasi Pelestarian Kebudayaan (OPK) dalam UU nomor 5 tahun 2017 menjadi aset penunjang pembangunan, namun potensi budaya lokal belum mendapat perhatian serius dari masyarakat maupun pemerintah.

Demikian Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX, Dody Wiranto, S.S, M.Hum ketika membuka kegiatan Peluncuran Buku dan Pemutaran Film Dokumenter tentang Sasi di Negeri Akoon Kecamatan Nusalaut, Selasa, 10 Sepetember 2024.

“Seharusnya ini menjadi tanggungjawab bersama dimana kebudayaan merupakan hasil karsa dan karya manusia ditengah masyarakat yang didukung oleh pemerintah sebagai regulator dan fasilitator,” ungkapnya.

Karena itu, dirinya mengajak para Raja di seluruh Nusalaut untuk berperan aktif.

“Yaitu dengan menempatkan isu kebudayaan dalam skenario pembangunan di negeri masing-masing melalui Dana Desa (DD) sehingga mampu mandiri,” lugasnya.

Dikatakan, ada sejumlah program yang disediakan pemerintah pusat lewat Ditjen Kebudayaan.

“Melalui platform dana Indonesia maupun bantuan fasilitas kebudayaan dalam DIPA BPK Wilayah XX, telah dilakukan studi teknis, pemugaran dan penataan aset berupa sertifikasi CB Nasional yang ada di Maluku, walaupun masih banyak kelemahannya,” tandas pria tampan itu.

Terkait hal tersebut, dirinya menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Baileo Maluku Foundation yang menulis buku tentang Sasi di Negeri Akoon Tradisi Identitas Kini dan Masa Depan.

“Inilah salah satu contoh pelestarian budaya serta penguatan lembaga adat dalam menjaga ekosistem guna pemanfaatan hasil darat dan laut secara berkelanjutan di Negeri Akoon. Kami berharap dengan adanya kolaborasi seperti ini mampu melestarikan budaya yang ada di Maluku,” pungkasnya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Maluku Tengah, yang diwakili Kepala Dinas PLH, Henkie Tomasoa menambahkan, peluncuran buku serta pemutaran film dokumenter Upacara Sasi Adat di Negeri Akoon mengangkat tradisi Sasi.

“Sasi sebagai bentuk kearifan lokal, memeaikan peran penting menjaga keseimbangan alam dan sosial di Maluku. Sehingga hal ini harus direnungkan sebagai makna tradisi baik dalam konteks masa kini maupun masa depan,” tandas Tomasoa.

Ditempat yang sama, Upu Latu Tounusa Hatalepu mengapresiasi kegiatan yang dilakukan.

“Terimakasih kepada BPK Wilayah XX, Yayasan Baileo Maluku Foundation, Dinas Perikanan Provinsi Maluku serta berbagai pihak yang turut berperan dalam pembuatan buku dan film dokumenter tentang Sasi. Semoga hal ini menjadi modal bagi anak cucu melestarikan budaya yang ada khususnya di Negeri Akoon,” lugas ayah satu putri itu.

Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh 6 Kepala Pemerintah Negeri se-Nusalaut dan diakhiri dengan makan patita serta dialog mengupas tuntas isi buku dimaksud. (MT-01)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *